Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi Menular Seksual (IMS)

ims

Pengertian :

Infeksi Menular Seksual adalah infeksi yang sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual, baik hubungan seks vaginal (melalui vagina), anal (anus/dubur) atau oral (melalui mulut).

Infeksi Menular Seksual biasa juga dikenal sebagai Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin. Tetapi, penggunaan istilah PMS atau penyakit kelamin sudah tidak digunakan lagi, karena beberapa jenis infeksi tidak hanya bisa menginfeksi bagian alat reproduksi saja atau dikarenakan hubungan seksual saja.

IMS dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

  1. IMS yang ditularkan melalui hubungan seksual, biasanya bibit/virus penyakit terdapat di cairan sperma, cairan vagina dan darah.
  2. IMS yang disebabkan/ditularkan tidak melalui hubungan seksual, melainkan disebabkan gaya hidup yang tidak sehat. Misal berganti-gantian menggunakan handuk atau pakaian dalam dengan oang lain, jarang menganti pakaian dalam, masturbasi menggunakan alat atau cara yang bisa menyebabkan luka atau lecet di alat reproduksi, cara cebok yang salah dan mengunakan air yang tidak bersih.

Pada umumnya, seseorang akan memunculkan gejala-gejala yang sama pada saat mengalami IMS. Gejala-gejala yang muncul pada umumnya adalah:

  1. Ada luka atau semacam kutil di alat kelamin.
  2. Keluar cairan yang tidak seperti biasanya dari alat kelamin. Pada perempuan biasanya akan mengalami keputihan yang tidak biasa, biasanya akan berbau, gatal dan berwarna.
  3. Nyeri pada saat buang air kecil, kecuali pada perempuan. Saluran kencing pada perempuan berbeda dengan saluran vagina. Sehingga perempuan tidak mengalami nyeri pada saat kencing walaupun infeksinya sudah parah.
  4. Muncul rasa nyeri di perut bagian bawah.

Karena IMS memunculkan gejala yang hampir sama, maka untuk mengobati harus diperiksakan ke dokter untuk mengetahui jenis penyakit dan obat yang tepat untuk IMS yang dialami. Jangan sekali-kali mencoba untuk mengobati IMS yang dialami tanpa memeriksakannya terlebih dulu ke dokter, karena setiap IMS ada obatnya sendiri. Ketika kita mencoba mengobati sendiri, bukannya IMS akan sembuh tetapi bisa bertambah parah dan susah untuk diobati karena sudah resisten dengan obat-obatan, biasanya dosisnya akan ditambah.

Akibat yang harus ditanggung ketika seseorang menderita IMS jika tidak diperiksakan dan diobati secepat mungkin akan menimbulkan resiko sebagai berikut.

  1. Kerusakan alat reproduksi yang dapat menyebabkan kemandulan.
  2. Gangguan syaraf, bisa berakibat pikun bahkan kebutaan.
  3. Menularkan pada bayi dalam kandungan yang akan mengakibatkan kebutaan atau keterbelakangan mental bayi.
  4. Bisa menularkan kepada orang lain/pasangan (pada saat melakukan kontak seksual).
  5. Menyebabkan kematian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *