Cara Non-Hormonal |Menggunakan IUD

Intra Uterine Device (IUD)

Dikenal juga dengan istilah spiral atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim). Alat ini terbuat dari bahan semacam plastik berwarna putih, ada pula yang sebagian plastiknya ditutupi tembaga, dan bentuknya bermacam-macam. IUD dimasukan ke dalam rahim oleh dokter atau bidan terlatih. Sebelum dipasang, perempuan akan diperiksa dulu untuk memastikan kecocokan. Dianjurkan untuk memasang IUD pada saat haid atau setelah melahirkan yaitu pada masa nifas yang 40 hari.

Pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan setelah pemsangan untuk melihat posisi IUD dan memeriksa kemungkinan adanya kelainan. Pemeriksaan ulang berikutnya dilakukan minimal 1 tahun sekali. IUD aman digunakan antara 4-8 tahun tergantung jenis IUD.

Keluhan biasanya terjadi pada masa awal pemasangan seperti nyeri di perut atau perdarahan. Mungkin juga pasangan mengeluh karena penisnya menyentuh benang IUD saat bersenggama.

Perempuan disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter bila mengalami: keterlambatan haid, terjadi perdarahan yagn lebih banyak atau lebih sedikit dari haid biasanya, terjadi tanda-tanda infeksi seperti keputihan, demam, sakit perut, sakit saat berhubungan seksual, atau tidak datang haid.

Beberapa perempuan yang tidak cocok atau tidak boleh memakai IUD adalah yang; mengalami kehamilan, terinfeksi IMS, mengalami perdarahan pada organ reproduksi yang tidak diketahui penyebabnya, mengidap tumor pada rahim, ada kelainan bawaan pada rahim, mengidap diabetes, anemia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *