Cara Hormonal Mengatur Kehamilan

Cara Hormonal Mengatur Kehamilan

kontrasepsi

Ada banyak pilihan cara untuk mengatur kehamilan (kontrasepsi) yaitu dengan cara menggunakan alat dan tanpa alat. Satu hal yang harus diingat bahwa sebelum memutuskan memilih suatu alat atau metode kontrasepsi, seseorang sebaiknya meminta bimbingan dan konsultasi dengan konselor atau petugas medis. Berikut ini Cara Hormonal yang bisa dilakukan untuk mengatur kehamilan

Pil KB

Diminum oleh perempuan setiap harinya. Pil ini terbuat dari hormon yang mempunyai kesamaan dengan hormon yang terdapat dalam tubuh perempuan yaitu estrogen dan progesteron.

Pil KB terdiri dari 2 macam: Pil Mini dan Pil Kombinasi. Pil Mini hanya mengandung hormon progesteron. Hormon ini membuat perubahan sifat lendir yang dihasilkan leher rahim sehingga mencegah pembuahan. Pil kombinasi bekerja mencegah keluarnya sel telur dari indung telur. Pil KB bermanfaat jika diminum setiap hari secara teratur, misalnya malam atau pagi saja.

Pil KB mulai diminum pada hari ke 3-5 haid. Bila jumlah pil 28, maka diminum setiap hari. Bila jumlah pil 21, maka setelah minum pil terakhir bisa berhenti dulu selama 1 minggu. Jika lupa minum pil satu hari, maka ia harus segera minum pil yang terlupa, dan pil yang harus diminum hari ini, diminum pada waktunya. Jika terlewat 2-3 hari, disarankan untuk memakai kondom saat berhubungan seksual sampai masa haid selanjutnya.Pemakaian Pil KB harus dengan pengawasan dokter dan sebaiknya menghindari pemakaian Pil selama 5 tahun berturut-turut. Pemakai pil dalam jangka panjang (lebih dari 5 tahun) lebih besar kemungkinannya terserang penyumbatan pembuluh darah atau serangan jantung, dan rentan terhadap jamur pada liang vagina. Bagi perempuan yang sedang menyusui, disediakan Pil khusus.

Pada hari pertama-tama pemakaian, beberapa perempuan merasa mual, pusing, letih, atau mengalami perdarahan di luar masa haid, namun beberapa perempuan lain tidak mengalaminya. Bagaimanapun, pemeriksaan dokter tetap dianjurkan.

Perempuan yang tidak dianjurkan memakai Pil KB yaitu yang: menderita sakit kuning, kelainan jantung, varices, tekanan darah tinggi, diabetes, migrain, kanker payudara, kanker pada alat reproduksi, perokok berat, sedang dalam persiapan operasi medis, mengeluarkan darah dari vagina yang tidak diketahui penyebabnya, hamil.

Suntik KB

Adalah suatu cairan berisi zat hormon progesteron buatan yang dapat mencegah kehamilan dalam jangka waktu tertentu, 1 bulan atau 3 bulan. Sebelum disuntik, perempuan diperiksa untuk memastikan kecocokan. Penyuntikan dilakukan saat perempuan sedang tidak hamil. Pada hari pertama-tama, beberapa perempuan mengalami keluhan yang sama seperti konsumsi Pil KB. Dalam hal persyaratan pun, sama dengan pemakaian Pil KB.

Efek samping pemakaian suntik KB yaitu:

  • zat suntikan akan berada dalam darah, juga beredar dalam ASI bagi pemakai yang sedang menyusui
  • bila pemakai menginginkan kehamilan, kemungkinan harus menunggu 8-12 bulan setelah suntikan dihentikan
  • pemakai mungkin tidak mendapat haid atau terjadi perdarahan di luar masa haid, atau terjadi perdarahan dalam jangka waktu lama dan dalam jumlah banyak.

Susuk KB

Adalah kapsul kecil yang berisi zat untuk mencegah kehamilan. Ada susuk KB yang berisi 6, 2, dan 1 kapsul. Susuk KB dipasang di bawah kulit lengan kiri. Untuk yang kidal, di lengan kanan. Susuk KB dengan kapsul 6, bermanfaat selama 5 tahun, sedangkan susuk 1 kapsul bermanfaat selama setahun. Pemasangan susuk memerlukan operasi kecil pada lengan perempuan.

Susuk mulai bekerja 24 jam setelah dipasang. Susuk dipasang oleh dokter atau tenaga medis pada saat perempuan haid atau setelah melahirkan (masa nifas). Setelah dipasang, luka harus dijaga tetap bersih, kering, tidak boleh terkena air selama 5 hari. Pemeriksaan dilakukan 1 minggu dan 1 bulan setelah pemasangan. Setelah itu pemeriksaan setahun sekali. Susuk harus segera dilepas bila masa pakainya habis.

Susuk KB tidak mengganggu produksi ASI karena itu tetap dapat digunakan oleh perempuan yang sedang menyusui. Setelah pemasangan susuk, beberapa perempuan mengalami: timbul perdarahan atau haid tidak teratur, waktu haid berubah atau tidak pernah haid sama sekali, naik atau turun berat badan pada masa awal pemakaian, penglihatan kabur, muncul jerawat, mual, sakit kepala, atau nafsu makan berkurang.

Pemakai susuk dianjurkan segera ke klinik bila mengalami: luka bekas pemasangan berdarah atau bengkak, atau tanda-tanda lain seperti yang sudah disebutkan di atas.

Susuk KB, terutama yang berisi 6 kapsul tidak dianjurkan bagi perempuan yang: ingin menunda kehamilan kurang dari 5 tahun, sedang hamil, berusia di atas 35 tahun, belum mempunyai anak, mengalami perdarahan pada organ reproduksi yang tidak diketahui penyebabnya, menderita sakit jantung, hati, darah tinggi, diabetes, kanker atau tumor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *