Fenomena Gunung Es Pada Kasus Kekerasan Seksual

Oleh: Redaksi Kekerasan seksual di Indonesia layaknya fenomena gunung es. Hanya tampak permukaan saja, sedangkan dalamnya (kelamnya) kasus ini tak bisa diterka. Banyak kasus yang tidak muncul di permukaan karena berbagai hal. Mulai dari ketidakberanian korban untuk melapor, dukungan masyarakat yang kurang hingga jaminan keamanan dari penegak hukum yang tidak berpihak pada korban. Penyebab Fenomena … Read more

Read More

Negara, Beri Kami Pendidikan Seksual!

Hampir semua kalangan mengamini bahwa data kasus kekerasan seksual di Indonesia merupakan fenomena gunung es.  Artinya data yang terlaporkan hanyalah merupakan sebagian kecil fakta dari realita yang sesungguhnya di lapangan. Hampir semua pihak juga dapat menjelaskan mengapa hal ini terjadi, yaitu karena kuatnya budaya aib di masyarakat yang (justru) ditanggung oleh korban pemerkosaan beserta keluarganya. … Read more

Read More

Rekruitmen Relawan PKBI DIY 2011

PKBI adalah lembaga yang berjuang untuk penguatan hak-hak kesehatan reproduksi dan seksual yang berkeadilan gender, yang mempunyai kegiatan berupa : Konseling Remaja, Konseling VCT, Pengorganisasian Remaja Jalanan, Remaja Sekolah, dan Remaja Komunitas, Pengorganisasian Waria, Perempuan Pekerja Seks, dan Gay, Pelayanan Klinik Kesehatan Reproduksi, penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan, Pengembangan Media, Penerbitan dan Penelitian, Siaran Radio dan Televisi, serta Perpustakaan.

Read More

Pekerjaan Berat Menanti

Dilantiknya Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, DR.PH, sebagai Menteri
Kesehatan RI dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, memberikan
harapan baru dalam agenda penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia.
Setidaknya, manakala melihat pengalaman dan keterlibatannya dalam
program penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia.

Read More

Kebudayaan Sektor yang Dilupakan

Beberapa waktu terakhir, kita membaca
teriakan komunitas Gay di Purwokerto mengenai pelarangan pentas
kesenian tradisional ‘Lengger” oleh Bupati Purwokerto. Respons
menarik yang kita bisa baca, pernyataan ruang kesenian tidak menjadi
perhatian utama dalam penanggulangan HIV dan AIDS yang dikembangkan
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional. Pasalnya, ruang
kebudayaan, hanya berguna untuk melakukan penghapusan stigma dan
diskriminasi. Pernyataan ini menjadi penting dipersoalkan, tidak
saja, karena dilontarkan Nadiar, yang memiliki posisi berpengaruh
dalam pengembangan agenda penanggulangan HIV dan AIDS. Lebih dari
itu, pandangan seperti ini, sedang menunjukkan, sekali lagi,
penanggulangan HIV dan AIDS di negeri ini, masih dalam ruang medis
belaka.

Read More