Road Show Video Komunitas masih terus berjalan. Bekerjsama dengan Lembaga Kajian Perilaku Sehat dan Ramah Lingkungan ICBC, Selasa (10/9), dilakukan di dusun Kepuh Harjo, Cangkringan, Sleman,
Yogyakarta, dengan memutar video komunitas remaja jalanan ”Untitled”.

Video ini mengangkat kehidupan remaja jalanan di Yogyakarta, bagaimana sikap aparat
keamanan, seperti Satpol PP, melakukan tindak kekerasan melalui razia represif, tidak manusiawi, dan tanpa tindak lanjut efektif.

Peserta road show, para Pendidik Sebaya Dusun Kepuh Harjo, antusias melihat sisi lain
kehidupan sehari-hari yang tidak ditemukan di di lereng
Gunung Merapi, tempat tinggal mereka. Pertanyaan pun bermunculan. Alex dan Karce, perwakilan komunitas remaja jalanan, memberikan jawaban-jawabannya. Pertanyaan seperti kenapa tinggal di jalanan, sudah berapa lama tinggal di
jalanan, bagaimana respon orang tua, apa suka dukanya hidup di jalanan, sampai
pertanyaan kritis, bagaimana remaja jalanan melihat proyek rumah singgah yang
diusung Dinas Sosial.

”Buat saya, rumah singgah itu
justru mengekang. Lha kita pengen tinggal di jalanan untuk mencari kebebasan
berekspresi, kok dikasih rumah?” kata Alex, yang juga movie maker ”Untitled”. Alex menjelaskan, remaja jalanan bisa digolongkan menjadi dua: on the street dan off the
street
.
“Kalau
yang on the street, ya, sehari-harinya
di jalan, dari mulai bangun tidur, makan, nyari makan, nongkrong, sampai tidur
lagi. Kalau yang off the street biasanyacuma nongkrong atau nyari uang aja, terus pulang ke rumahnya.”

Heri, salah seorang peserta, mengatakan senang mengikuti diskusi berbagi pengalaman dengan remaja jalanan ini. “Jadi kan kalau main ke Alkid
(Alun-alun Kidul, tempat Alex biasa mengamen) bisa nyari Mas Alex, udah kenal
gitu.” katanya.

galink

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *