Hak Kesehatan Reproduksi untuk Remaja

Sebagai rangkaian kegiatan International Youth
Day, Youth Forum Yogyakarta akan melakukan hearing dengan Pimpinan DPRD Kota Yogyakarta, 16 Agustus 2008. Persoalan yang akan disampaikan, pendidikan kesehatan reproduksi menjadi kurikulun muatan lokal, hak pendidikan bagi siswi hamil, fasilitas kesehatan publik yang ramah remaja dan
keterlibatan remaja dalam pengambilan kebijakan.

Sebagai hak, kesehatan reproduksi perlu dimasukkan kurikulum, sehingga kan terhindar dari informasi-informasi salah
yang terlanjur beredar dan dikonsumsi remaja saat ini. Fasilitas ramah
remaja sangat dibutuhkan, seperti penghapusan stigma dan diskriminasi pada remaja
yang berobat menggunakan fasilitas kesehatan publik. “Sangat menjengkelkan, begitu datang ke Puskesmas yang katanya
ramah remaja, tetapi langsung disambut dengan pertanyaan ‘kamu hamil ya?’,“
kata Shinta, perwakilan Youth Forum DIY.

Remaja yang mengalami kehamilan menjadi kelompok remaja yang mengalami diskriminasi pendidikan. Mereka biasanya dianjurkan untuk mengundurkan diri, dengan alasan membawa aib sekolah. Kehamlian di kalangan remaja, salah satu faktornya keterbatasan akses terhadap informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi yang benar. Siswi hamil diberi waktu cuti dan dapat melanjutkan sekolah di sekolah yang sama. “Sebenarnya ini tidak begitu
sulit, karena kebijakan seperti ini juga sudah diterapkan untuk mahasiswa di
perguruan tinggi,” jelas Soepri Tjahyono, Pelaksana Daerah PKBI-DIY.

surya

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *