Membuka Diri

membuka-diri

Apa itu membuka diri

Membuka diri adalah mengemukakan bagaimana reaksi terhadap situasi yang dialami saat ini dan memberikan informasi yang relevan mengenai masa lalu sebagai usaha untuk memahami mengapa pada saat ini muncul reaksi tertentu. Artinya dalam membuka diri seseorang membagi perasaannya dengan orang lain terhadap peristiwa yang baru saja terjadi, atau pada apa yang baru saja dilakukan dan dikatakan orang lain.

Mengapa perlu untuk  membuka diri

Dalam kehidupan sosial di masyarakat, individu seringkali dirundung rasa curiga dan tidak percaya diri yang kuat sehingga tidak berani menyampaikan berbagai gejolak atau pun emosi yang ada di dalam dirinya kepada orang lain, apalagi jika menyangkut hal-hal yang dianggapnya tidak baik untuk diketahui orang lain. Akibatnya individu tersebut lebih banyak memendam berbagai persoalan hidup yang akhirnya seringkali terlalu berat untuk ditanggung sendiri sehingga menimbulkan berbagai masalah psikologis maupun fisiologis.

Mengapa seseorang perlu memberitahu orang lain tentang dirinya sendiri. Hal tersebut harus dilihat sebagai suatu siklus yang melibatkan 3 (tiga) hal yaitu pengungkapan diri, hubungan persahabatan dan penerimaan terhadap diri sendiri. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1.Merupakan suatu hal yang sangat baik jika seseorang mengatakan kepada temannya atau orang lain yang berinteraksi daenganya, bagaimana mereka dapat mempengaruhi dirinya. Dengan mengungkapkan  perasaan dan berbagi pengalaman maka akan dapat semakin mempererat hubungan persahabatan.

2.Penerimaan teman atau orang lain  akan memudahkan seseorang untuk dapat menerima kondisi dirinya sendiri.

3.Karena seseorang sudah dapat menerima diri sendiri dan merasa nyaman dengan kondisi tersebut, maka orang tersebut akan lebih mudah untuk mengungkapkan diri sehingga hubungan dengan teman terasa lebih menyenangkan.

4.Dengan adanya berbagai masukan dari orang lain, rasa aman yang tinggi, dan penerimaan terhadap diri, maka seseorang akan dapat melihat dirinya sendiri secara lebih mendalam dan mampu menyelesaikan berbagai masalah hidup.

Kapan kita membuka diri

Membuka diri tidak selalu dapat ditampilkan setiap saat namun harus mempertimbangkan situasi dan jenis hubungan yang perlu diperhatikan, yaitu :

  • membuka diri sebaiknya dilakukan pada situasi yang spesifik dan merupakan bagian dari suatu hubungan yang berkelanjutan.
  • hubungan yang terbina bersifat dua arah, yaitu apabila kedua orang yang terlibat dalam hubungan menginginkan agar hubungannya terus berlanjut.
  • memperhatikan apa yang terjadi pada saat itu. Maksudnya membuka diri harus disesuaikan dengan konteks kejadian pada saat itu, misalnya dengan mengatakan mengapa merasa terharu saat mendengar lagu tertentu yang saat itu sedang dindengarkan.
  • mencipatkan situasi yang dapat mempererat hubungan. Membuka diri dapat dilakuakn pada situasi yang mendukung terciptanya hubungan yang lebih erat. Misalnya ada dukungan dari teman atau keluarga untuk mempererat hubungan dengan seseorang.
  • memperhitungkan akibat-akibat yang akan terjadi pada suatu hubungan Bila diprediksikan hubungan yang terjalin dapat memberikan akibat positif, maka membuka diri merupakan suatu usaha yang dapat dilakukan.
  • keinginan membuka diri meningkat saat terjadi krisis dalam hubungan. Bila terjadi konflik atau masalah dalam suatu hubungan, dan orang semakin tertarik untuk saling mendekatkan diri, maka pada saat itu membuka diri tepat dilakuakn.
  • Ketika kita bertemu dengan orang yang tidak tepat atau orang terebut akan memberikan reaksi yang berlebihan dan salah mengartikan terhadap usaha membuka diri, labih baik dian saja.

Bagimana cara membuka diri

Bagi yang mengalami masalah dalam mengungkapkan diri kepada orang lain, ada 4 (empat) langkah yang dapat dilakukan agar pengungkapan diri dapat berjalan efektif. Keempat langkah tersebut adalah:

Langkah 1: Tanyakan pada diri sendiri, sejauhmana saya akan membuka diri? Hal-hal apa yang bisa saya bagi dengan orang lain dan kepada siapa?

Setiap orang memiliki rahasia pribadi. Hal tersebut sangatlah normal karena setiap orang tentu ingin menjaga agar hal-hal khusus tidak perlu diketahui oleh orang lain. Sayangnya banyak rahasia yang sebenarnya justru tidak perlu dirahasiakan karena tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain, tetapi karena takut orang lain tidak memahami rahasia tersebut maka rahasia ini disimpan terus-menerus . Hal inilah yang harus diperhatikan oleh seseorang jika ingin mengungkapkan diri.

Langkah 2: Lakukan persiapan sebelum membuka diri. Atasi terlebih dahulu kekhawatiran dan ketakutan

Untuk mengatasi kekhawatiran, ketakutan atau ketidakpercayaan diri, seseorang dapat memulai pengungkapan diri dengan memilih topik pembicaraan pada hal-hal yang ringan dan santai. Contohnya: berbagi cerita tentang acara  televisi atau film yang disukai, perawatan mobil/motor, kegiatan di sekolah atau kantor, dll. Pada awalnya usahakan untuk tidak mengutarakan berbagai perasaan atau opini pribadi.  Jika tahapan ini  sudah dilalui dan berhasil dengan baik, barulah memilih orang yang dapat dipercaya untuk mengemukakan pendapat pribadi maupun perasaan pribadi tentang suatu hal, misalnya utarakan apa yang di rasakan dan apa yang diharapkan dari teman. Secara berangsur-angsur lakukan hal tersebut dengan beberapa yang berbeda. Dengan cara ini seseorang akan menjadi lebih mudah untuk memulai komunikasi dan selanjutnya menjadi terbiasa dalam berbagi informasi

Langkah 3: Tingkatkan terus ketrampilan dalam mengungkapkan diri.  Pelajari cara-cara mengungkapkan diri dan bagaimana memberikan masukan yang bermanfaat.

Pengungkapan diri melibatkan cara-cara penyampaian informasi yang baik dan jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman bagi orang yang menerima informasi tersebut.  Jika ingin berbagi informasi maka kemukakan hal itu sejelas-jelasnya, hindari ketidakjujuran, kemukakan dengan bahasa sederhana dan jangan berbelit-belit. Jangan berasumsi bahwa orang lain mempunyai presepsi yang sama, mengetahui perasaan dan kebutuhan seseorang tanpa harus dikatakan. Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang dapat membaca pikiran orang lain. Jadi seseorang harus mengatakan dan menjelaskan bagiamana perasaannya, apa kebutuhannya saat ini dan apa yang diharapkan dari orang lain. Jika ada hal-hal yang dirasa kurang jelas, bertanyalah pada saat ini dan jangan berasumsi.

Langkah 4: Ungkapkan diri anda secara tepat dengan pemilihan waktu dan situasi yang tepat pula

Agar dapat mengungkapkan diri secara tepat pada waktu atau situasi yang tepat, perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  • Pertama-tama harus memiliki suatu alasan mengapa perlu membuka diri.

  • Dengan siapa akan berbicara..teman dekat? orangtua? atasan? kenalan baru? atau siapa?

  • Sejauhmana pengungkapan diri akan membahayakan diri sendiri?

Manfaat Membuka Diri

1.Meningkatkan kesadaran diri (self-awareness). Dalam proses pemberian informasi kepada orang lain, seseorang akan lebih jelas dalam menilai kebutuhan, perasaan, dan hal psikologis dalam dirinya. Selain itu, orang lain akan membantu dalam memahami diri seseorang, melalui berbagai masukan yang diberikan, terutama jika hal itu dilakukan dengan penuh empati dan jujur.

2.Membangun hubungan yang lebih dekat dan mendalam, saling membantu dan lebih berarti bagi kedua belah pihak. Keterbukaan merupakan suatu hubungan timbal balik, semakin terbuka pada orang lain maka orang lain akan berbuat hal yang sama. Dari keterbukaan tersebut maka akan timbul kepercayaan dari kedua pihak sehingga akhirnya akan terjalin hubungan persahabatan yang sejati.

3.Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi yang memungkinkan seseorang untuk menginformasikan suatu hal kepada orang lain secara jelas dan lengkap tentang bagaimana ia memandang suatu situasi, bagaimana perasaannya tentang hal tersebut, apa yang terjadi, dan apa yang diharapkan.

4.Mengurangi rasa malu dan meningkatkan penerimaan diri (self acceptance). Jika orang lain dapat menerima orang lain apa adanya maka kemungkinan besar orang itupun dapat menerima dirinya.

5.Memecahkan berbagai konflik dan masalah interpersonal. Jika orang lain mengetahui kebutuhan seseorang, ketakutan, rasa frustrasi, dsb, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk bersimpati atau memberikan bantuan sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan.

6.Memperoleh energi tambahan dan menjadi lebih spontan. Harap diingat bahwa untuk menyimpan suatu rahasia dibutuhkan energi yang besar dan dalam kondisi demikian seseorang akan lebih cepat marah, tegang, pendiam dan tidak riang. Dengan berbagi informasi hal-hal tersebut akan hilang atau berkurang dengan sendirinya.

johari-window

 

3 thoughts on “Membuka Diri”
  1. 3.Mengembangkan ketrampilan berkomunikasi yang memungkinkan seseorang untuk menginformasikan suatu hal kepada orang lain secara jelas dan lengkap tentang bagaimana ia memandang suatu situasi, bagaimana perasaannya tentang hal tersebut, apa yang terjadi, dan apa yang diharapkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *