kdp

Bagaimana Sikap Kita Agar Terhindar Dari Sesuatu Yang Tidak Diinginkan Ketika Berpacaran

Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya selama berpacaran :

  1. Membuat kesepakatan mengenai prinsip dan model pacaran bersama pasangan. Prinsip dasar yang penting di awal adalah prinsip ”tidak melibatkan aktifitas seksual yang berisko”.
  2. Saling mengingatkan saat pacaran perlu dibicarakan bersama pasangan. Apabila permintaan pacar kita menurut kita bertentangan dengan ajaran dan nilai yang kita anut dan membuat kita merasa tidak nyaman, kita harus berani menolaknya. Banyak remaja yang melakukan hubungan seksual berisiko ketika berpacaran. Sebagian besar mengatakan hal itu terjadi secara aksidental, spontan atau tidak direncanakan sebelumnya. Penyesalan baru terjadi ketika remaja perempuan menjadi hamil.
  3. hindari kontak bagian tubuh yang cukup sensitif (daerah erogen) seperti: bibir, payudara dan puting susu, pinggang, pantat, bagian dalam paha dan daerah kelamin (Penis/vagina).
  4. Terus mencari informasi yang mendukung dan meningkatkan kualitas cinta tanpa harus terjebak hubungan seksual yang berisiko. Untuk hal ini, remaja bisa mengakses layana konseling yang disediakan oleh lembaga sosial yang bergerak dalam bidang Kesehatan Seksual dan Reproduksi, seperi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di 26 propinsi.

Akibat kehamilan ini, rasa relatif aman yang selama ini dirasakannya karena orang lain dan masyarakat tidak mengetahui bahwa ia telah melakukan hubungan seks pra nikah, tiba-tiba saja hilang. Kengerian akan sanksi sosial berupa pengucilan oleh orang tua/ keluarga dan pelecehan sosial yang amat berat tiba-tiba saja hadir konkrit di hadapannya. Pada umumnya kehamilan remaja (yang belum menikah) merupakan kehamilan yang tidak diinginkan karena mereka sebenarnya belum siap secara mental dan fisik untuk hamil atau mempunyai anak.

Tips Menolak Ajakan dalam Pacaran

  1. Untuk dapat dihargai, kita tidak harus selalu mengikuti kemauan orang lain. Orang yang berpendirian kuat biasanya lebih dihargai dan disukai teman-temannya. Katakan saja: ”maaf saya tidak mau mencobanya”
  2. Menolak ajakan disampaikan dengan jelas dan tegas. Katakan, ”Tidak, terima kasih.”, atau, ”maaf, saya tidak bisa ikut.”
  3. Bila perlu, atau merasa tidak nyaman, segeralah tinggalkan tempat tersebut tanpa ragu. Katakan, ”saya harus pergi, saya punya acara yang lain, maaf.” atau ” ada hal lain yang harus saya kerjakan.”

Terjadinya kekerasan dalam pacaran, sekali lagi karena adanya pemahaman gender yang kurang di masyarakat (khususnya remaja). Bahwa antara laki-laki dan perempuan dalam pembagian peran adalah sama dan setara, itu jarang sekali dipahami oleh banyak pihak sehingga memunculkan sikap superior pada laki-laki, rasa kepemilikan yang tinggi atas diri perempuan sehingga banyak kasus kekerasan dalam pacaran disebabkan oleh hal ini.

Contoh: Ketika memacari seseorang dianggap menjadi haknya untuk melakukan apapun atas diri pasangannya, termasuk ketika melakukan kekerasan fisik, psikis sampai ajakan untuk melakukan hubungan seksual.

Untuk menghindari terjadinya Kekerasan dalam Pacaran, perlu ditanamkan pemahaman bahwa antara laki-laki dan perempuan mempunya peran yang sama, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah sehingga muncul penghargaan yang sama terhadap pasangan.

MITOS!!!, AWAS… JANGAN PERCAYA PADA DUA HAL INI!

  1. Untuk membuktikan cinta kasih sayang, maka berciuman adalah cara ungkapan yang paling indah.
  2. Berhubungan seks dengan pacar merupakan bukti cinta kasih terhadap pasangan atau seks dapat membuat hubungan pacaran menjadi lebih intim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *