Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali mendengar kalimat percaya diri atau sering disingkat PD (pede). Percaya diri adalah bagaimana seseorang mengakui kemampuannya untuk melakukan sesuatu. Hal ini berkaitan dengan hasil penilaian seseorang terhadap dirinya. Orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi, biasanya memiliki penilaian yang positif terhadap dirinya.
Ubaydillah (dalam e-psikologi) mengungkapkan bahwa kepercayaan diri berkaitan erat dengan :
-
Konsep diri (Self-concept) : bagaimana seseorang menyimpulkan dirinya, melihat potret dirinya, serta mengkonsepsikan dirinya secara keseluruhan.
-
Penghargaan diri (Self-esteem): sejauh mana seseorang memiliki perasaan positif terhadap dirinya, memiliki sesuatu yang ia rasakan bernilai atau berharga dari dirinya, serta meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam dirinya.
-
Efikasi diri (Self efficacy): sejauh mana seseorang memiliki keyakinan atas kapasitas yang ia miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus. Ini yang disebut dengan efikasi diri secara umum (general self-efficacy). Atau juga, sejauhmana seseorang meyakini kapasitas dirinya dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan efikasi diri spesifik (specific self-efficacy).
-
Kepercayaan diri (Self-confidence): sejauhmana seseorang memiliki keyakinan terhadap penilaiannya atas kemampuan dirinya dan sejauh mana seseorang bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James Neill, 2005)
Misalkan didalam penelitian, Apakah cara pengukuran self confidence dengan self efficacy sama?
Jika sama, apa yang menjadi ciri khas dari masing-masingnya..