PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan adalah proses untuk memilih satu jalan untuk berperilaku dari beberapa pilihan jalan. Pengambilan keputusan dapat menentukan proses pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan, seseorang harus memahami dirinya sendiri, nilai-nilai yang dimilikinya, dan kemampuan yang dimiliki. Nilai-nilai ini adalah pendapat kita tentang sesuatu ”yang benar” dan sesuatu ”yang salah”. Hal ini merupakan cerminan dari apa yang kita anggap penting dalam kehidupan. Nilai-nilai ini berkembang melalui pengalaman di dalam keluarga, bersama teman, melalui ajaran agama, sekolah, organisasi, dan masyarakat secara umum dimana kita berada.
Nilai-nilai memberikan makna dalam hidup kita dengan cara mengarahkan kita untuk menyusun prioritas, membuat kita dapat memutuskan tujuan dan perilaku mana yang lebih bermanfaat dan tujuan atau perilaku mana yang kurang penting. Dengan mengetahui nilai-nilai dalam keluarga akan membantu anggota keluarga membuat tujuan, membuat keputusan yang memang dibutuhkan, dan mengarahkan perilaku untuk menemukan tujuan bersama.
Seorang pengambil keputusan juga harus memiliki pengetahuan tentang lingkungannya, yaitu kesempatan-kesempatan, keterbatasan-keterbatasan, dan kemungkinan-kemungkinan untuk menuju perubahan. Jika seseorang hanya memiliki satu alternatif saja, atau tidak menerima lebih dari satu jalan untuk melakukan sesuatu, orang tersebut tidak sedang melakukan proses pengambilan keputusan. Bagaimanapun juga, bahkan dalam situasi dengan pilihan yang terbatas, yaitu pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan, proses pengambilan keputusan dibutuhkan. Meskipun banyak sekali keputusan dibuat berdasarkan faktor kebiasaan, keputusan-keputusan lain membutuhkan pertimbangan lebih dari satu alternatif.
Kemampuan dalam mengambil keputusan dapat membantu kita meraih tujuan (baik dalam pekerjaan, sekolah, atau kehidupan pribadi) serta menghindari kesalahan. Kehidupan kita adalah selalu dalam persoalan membuat keputusan. Setiap orang membuat keputusan. Beberapa orang mengambil keputusan untuk hal-hal yang dampaknya jangka pendek seperti memutuskan akan memakai baju yang mana untuk digunakan ke pesta. Orang lain mungkin lebih kompleks dan dampaknya dirasakan dalam jangka panjang, misalnya, apa yang akan dilakukan setelah lulus sekolah.
Pengambilan keputusan tidak selalu mudah. Untuk meyakinkan seseorang mendapatkan hasil yang menyenangkan, seseorang harus mempertimbangkannya dengan banyak faktor. Pengalaman dalam mengambil keputusan dapat menjadi modal ketika seseorang dihadapkan pada proses pengambilan keputusan yang baru.
Jika seseorang menghadapi suatu pengambilan keputusan yang sulit, biasanya akan berpengaruh pada seseorang tersebut sehingga merasa : terbebani, stres, cemas, jengkel, frustrasi, depresi, bingung, merasa mendapatkan tekanan baik dari diri sendiri maupun orang lain, sakit fisik (biasanya sakit kepala atau migrain), tidak dapat berkonsentrasi, merasa lelah, atau gangguan tidur. Namun ada juga orang yang ketika menghadapi pengambilan keputusan yang sulit justru merasa tertantang dan bersemangat.
Jika hal-hal tersebut kita rasakan, hal terpenting adalah memperhatikan diri kita sendiri. Luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang kita senangi. Akan lebih baik lagi jika kita bisa berbicara pada orang lain yang kita percaya, entah itu anggota keluarga, teman, atau konselor.
Semoga tau belajar