Sebuah
sistem selalu menghadirkan dua kelompok, yaitu kelompok kuat dan kelompok
tertindas atau marjinal. Seringkali kelompok kuat tak mempedulikan yang
tertindas. Namun, ada sebagian orang yang justru sangat peduli dan
memperjuangkan hak-hak kelompok marjinal ini. Orang-orang inilah yang sering
disebut dengan ‘relawan’.
Relawan
merupakan salah satu unsur terpenting dalam pelaksanaan program-program PKBI.
Sebagai wujud penghargaan terhadap relawan, PKBI memberi ruang untuk
mengekspresikan pengalaman selama menjadi relawan dengan mengadakan pelatihan
penulisan beberapa waktu yang lalu. Hasil dari pelatihan penulisan tersebut
adalah sebuah buku yang merupakan kumpulan tulisan dari para relawan. Demikian
dituturkan oleh Arsih, editor buku ini di sela-sela acara Launching dan Diskusi
Buku ‘Ketika Semua Orang Berpaling: Mozaik Pemikiran dan Pengalaman Relawan’,
Sabtu (12/2).
‘”Sangat
unik,” nilai Dr. Nico Warou, dari Pusat Studi Sosial Asia Tenggara, UGM, ketika
membahas buku yang ditulis para relawan PKBI DIY. Menurutunya, Buku ini
mempunyai gaya
yang berbeda dengan buku yang ada di pasaran. Gaya bahasa yang digunakan begitu lugas dan
detail. Benar-benar dapat menjadi gambaran pengalaman dari para relawan yang
terjun langsung ke komunitas marjinal, meskipun ada sebagian tulisan yang
dikemas dalam cerita fiksi dengan menggunakan nama samaran pada tokoh-tokoh
cerita,’ kata Nico Warou, yang juga dosen Antropologi UGM. Dalam buku ini ada pengalaman
menyedihkan, menyenangkan, menggelikan, konyol, ataupun ironis.
Sedangkan
menurut Emily, salah seorang relawan dari Australia,
terdapat perbedaan antara relawan di Indonesia
dan di Australia.
Di Indonesia, sebagian besar relawan adalah anak muda. Sebagai relawan, mereka
mendapatkan ‘imbalan’ dari lembaga sebagai bentuk kompensasi atas sesuatu yang
telah dikerjakannya. Sedangkan di Australia maupun di negara barat lainnya,
sebagian besar relawan adalah dari kalangan orang tua seperti pensiunan. Mereka
tidak mendapatkan kompensasi apapun dari apa yang telah dikerjakannya.
Terlepas
dari itu semua, relawan adalah orang yang sangat peduli dengan masalah-masalah
sosial yang ada. Ketika pemerintah, pengusaha, dan kalangan elit lainnya
membuang mukadengan permasalahan sosial yang ada, kelompok inilah yang dengan berani
dan tegar mencoba memperjuangkan keberadaan dan hak-hak kaum marjinal yang
terampas. Begitu tidak enaknya menjadi kelompok yang dipinggirkan karena
hegemoni sebuah sistem.
Desi