Tingginya rasa ingin tahu yang memang merupakan ciri khas remaja, ditambah dengan banyaknya rangsangan dari luar membuat remaja sangat penasaran dengan perubahan dan gejolak yang sedang terjadi pada dirinya, terutama yang menyangkut seksualitasnya. Karena itulah, masa remaja ini merupakan masa yang rawan bagi kesehatan reproduksi seseorang. Tanpa informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi yang tepat, remaja akan sangat mudah terperdaya oleh mitos-mitos menyesatkan yang beredar di sekelilingnya. Persoalan kesehatan pada kelompok remaja memiliki karakteristik tersendiri sehingga memerlukan pelayanan yang juga spesifik.
Remaja perlu memperoleh informasi dan pelayanan kesehatan yang benar, terpadu dan bertanggung jawab. Apabila yang kita hadapi hanya remaja mainstream (yang tinggal bersama orangtua, bersekolah, serta bergaya hidup sesuai dengan norma dan nilai yang dianut kebanyakan masyarakat), mungkin layanan kesehatan reproduksi yang dibutuhkan sebatas pada konseling dan pemberian informasi seputar kesehatan reproduksi dan seksual, gaya pacaran yang sehat, serta pemeriksaan fisik apabila dicurigai ada penyakit.
Secara keseluruhan, pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh remaja menyangkut hal-hal yang bersifat pencegahan (prevention), pengobatan (treatment) maupun follow up yang komprehensif. Pelayanan ini mencakup:
- Pendidikan tentang kesehatan
- Konsultasi psikologis dan konsultasi medis
- Pelayanan medis, seperti tes kehamilan, pemeriksaan pelvic dan payudara serta testis, tes HIV, pengobatan IMS, pelayanan gizi dan nutrisi, dll
- Konseling perkawinan dengan cara KB, pemberian dan pelayanan ulang kontrasepsi (bagi remaja yang sudah menikah)
- Konseling kehamilan remaja dan pilihan solusinya.