SETARA : Pendidikan Kespro untuk Remaja SMP

Setelah sebelumnya bekerja bersama guru-guru tingkat SMA/K, dalam dua tahun terakhir ini PKBI DIY juga mulai menggandeng sekolah-sekolah tingkat SMP untuk memperjuangkan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual agar bisa diberikan di sekolah-sekolah di Yogyakarta. Persiapan-persiapan pun dirancang dan beberapa telah dilaksanakan, dengan dukungan Rutgers WPF, seperti pertemuan-pertemuan dengan pihak sekolah, dinas dan peserta didik, serta penyusunan Modul SETARA (SEmangaT duniA RemajA). Untuk memperkuat penguasaan para guru dalam menyampaikan materi yang ada dalam modul dengan teknik ajar yang tidak seperti umumnya, PKBI DIY mengadakan pelatihan guru-guru SMP se-Yogyakarta dan Sleman pada 28 Januari hingga 2 Februari 2013 ini.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi DIY, Drs. R. Kadarmanto Baskara Aji, sekolah diberikan kebebasan untuk mengimplementasikan modul SETARA dalam muatan lokal wajib atau pilihan. Harapannya, remaja menjadi semakin bijak  dalam menentukan pilihannya.

“Melihat ada beberapa kasus KTD di kalangan remaja SMP, kami sadar bahwa isu-isu kesehatan reproduksi dibutuhkan pula sejak SMP, bukan hanya SMA. Bagaimanapun juga, mereka (siswa SMP, -red) sudah puber,” kata Vete, Koordinator Pengorganisasian Remaja SMP PKBI DIY. Ia menambahkan, bila modul SETARA berjalan lancar di sekolah-sekolah dampingan PKBI DIY, tidak menutup kemungkinan modul tersebut akan diaplikasikan pula di kota lain seperti Jambi, Lampung, Jakarta, dan Jayapura.

Bertempat di Çailendra Extension, Taman Siswa, perwakilan dari 11 sekolah dampingan hadir dan berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan pelatihan ini. Guru-guru yang berkomitmen akan memberikan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual di sekolahnya masing-masing, diberikan penguatan isu-isu seksualitas, khususnya kesehatan reproduksi oleh beberapa narasumber  narasumber dari PKBI DIY, Rifka Anissa, dan fasilitator WPF Belanda, Sanderijn van der Doef.  Para guru diberi kesempatan untuk melakukan praktik pengajaran mikro di depan perwakilan siswa yang juga diundang hadir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *