Kanker serviks (leher rahim) merupakan momok bagi perempuan. Saat ini jumlah penderita kanker serviks cukup tinggi. Kanker serviks disebabkan berbagai faktor, misalnya melakukan hubungan seksual terlalu muda, infeksi kelamin, sering berganti pasangan, dan melakukan aktivitas seksual secara tidak aman. ”Seringkali kanker serviks terlambat diketahui. Pasien yang datang berobat kebanyakan sudah pada stadium yang mengkhawatirkan,” kata Qiqi, Direktur Pelaksana Cabang PKBI Gunungkidul.

Menurut Qiqi, saat ini perlu dilakukan kampanye dan agenda untuk menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat sehingga perempuan bisa melakukan pemeriksaan sejak dini. Karena itu, PKBI Cabang Gunungkidul melaksanakan program IVA, yaitu sebuah pemeriksaan awal yang akan menunjukkan secara visual awal kemungkinan seorang perempuan mengalami kanker serviks. ”Kegiatan ini mengambil momentum momentum Hari Kartini,” jelas Qiqi, sambil menambahkan, program ini dilaksanakan atas kerjasama PKBI Cabang Gunungkidul, PKBI DIY, PKK, dan Puskesmas Kecamatan Purwosari.

Pada hari pertama (14/4) dan kedua (15/4) kegiatan dilaksanakan di desa Giripurwo. Antusiasme warga tersebut sangat tinggi, sehingga sejumlah 212 perempuan yang memeriksakan diri dan 30 di antaranya melakukan papsmear. Sedangkan pada hari ketiga (16/4) di desa Girijati, sebanyak 40 perempuan yang memeriksakan diri, dan 20 di antaranya melakukan papsmear. “Untuk tes IVA berikutnya akan diadakan pada 19 April, di desa Giriasih, 22 April di desa Giritirto, dan 23 April di desa Giricahyo. “Pemeriksaan dini kanker serviks ini tidak dikenakan biaya,” ungkap Qiqi.

Untuk langkah selanjutnya, PKBI Cabang Gunungkidul akan menjadikan kegiatan ini sebagai menjadi program rutin. “Kami akan melakukan kerjasama dengan PKK dan Puskesmas, serta menyertakan bidan-bidan desa dalam kegiatan ini,” tuturkan Qiqi.

Desi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *