Aku Ingin Karena Aku Bisa

“Kenapa hari ini aku sial banget sih? Pagi – pagi aja udah belibet cari kaos kaki yang cuma ada satu, lalu sekarang ketinggalan angkot! Ugh…”

Celoteh seperti di atas sering kita dengar bahkan kita sendiripun pernah mengucapkannya. Menurut kalian apakah nasib baik atau
buruk itu sudah ada yang mengatur? Ok, mari kita buka pikiran kita dalam artikel saya.

Memang betul nasib itu sudah ada yang mengatur,
Tuhanlah yang mengatur nasib setiap hamba-Nya di dunia, tapi menurut saya tidak termasuk nasib baik atau buruk Itu semua hanya tergantung mind sets dan usaha kita untuk menjadi salah satu manusia yang berbahagia di dunia ini. Bila dari awal kita sudah mempunyai mind sets yang negatif tentang nasib kita pada hari itu, maka pada hari itu kita akan merasakan nasib terburuk yang
pernah kita dapati. Tapi bila kita sudah mempunyai mind sets tentang hari itu sebagai hari yang indah maka dari kasus kaos kaki yang hilang pasangannya, dan ketinggalan angkot hanya akan menjadi cerita lucu yang akan kita ceritakan pada kawan kita.

Pola pikir kita adalah hal yang paling berpengaruh dalam pembentuk mood. Jadi jangan pernah berpikir negatif. Karena pikiran negatif hanya membawa kita menjauh dari kebahagiaan. Kita tak mau bukan menjadi orang yang selalu pesimis dan meratapi segala nasib? Berpikir dengan pola seperti itu hanya akan menghambat tercapainya cita-cita dan menghapus segala mimpi indah kita. Padahal mimpi adalah bahan dasar terciptanya sebuah cita-cita, bila mimpi sudah tak punya mau mencita-citakan apa diri kita nantinya? Bahkan masa depan saja tak tergambar. Tapi coba kita berpikir positif. Selalu menganggap segala hal adalah tantangan dan selalu optimis. Dari sana pasti akan muncul sebuah mimpi kecil yang kian lama kian kuat dan akan menjadi sebuah cita-cita besar nantinya. Masa depan
sudah tergambar jelas disana. Tapi itu semua juga tergantung bagaimana usaha kita untuk mencapai cita-cita kita.

So, guys…Jadi remaja itu jangan terlalu banyak menghabiskan waktunya hanya dengan kesedihan, apa lagi sedih karena patah hati. Wah, buang jauh-jauh deh mind sets yang seperti itu. Mulailah mengubah cara pandang kita. Ubah mind sets kita menjadi positif. Cobalah berkaca dan katakan,”Aku ingin menjadi (apa yang kita inginkan) karena aku bisa!” kalimat langsung ini hanya contoh untuk memotivasi diri kita agar kita terus berjuang untuk menggapai cita-cita kita. Jalan hidup kita masih panjang dan masa depan kita masih butuh cita-cita brilian kita. Jadi, apa kita siap untuk meraih mimpi dengan selalu berpikir positif? Be Positive, Ok?

 

Dindadari
Arum Jati (SMA N 5 Yogyakarta)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *