REV KB

APA ITU GERAKAN REVOLUSI KB
Gagasan Revolusi KB (Rev-KB) adalah sebuah semangat dan konsep serta strategi gerakan dalam rangka mengembalikan program KB ke dalam ruh kesehatan seksual dan reproduksidengan semangat kesetaraan dan keragaman seksual baik dalam konteks rumah tangga, pasangan dan kemasyarakatan secara luas.

MENGAPA REVOLUSI KB ?
Gagasan Revolusi KB muncul dari refleksi cukup panjang yang dilakukan oleh PKBI DIY atas beberapa catatan lapangan sebagai berikut :

  • Fakta meningkatnya Angka Kematian Ibu sebagaimana dirilis oleh SDKI 2012 yang menunjukkan AKI di Indonesia meningkat dari 228 / 100.000 Kelahiran hidup di tahun 2007 menjadi 359/100.000 kelahiran hidup di tahun 2012 (SDKI, 2012).
  • Fakta besarnya kelompok usia muda atau remaja yang mengaku telah berhubungan seksual. Penelitia Kesehatan Reproduksi Remaja yang dilakukan oleh BPPM DIY tahun 2011 menyebutkan angka 10,4 % remaja di DIY sudah melakukan hubunga seksual. Hal ini terbukti di lapangan memicu angka Pernikahan Dini yang masih tinggi di 5 Kabupaten/kota di DIY
  • Fakta meningkatnya Angka paparan HIV&AIDS pada perempuan di konteks rumah tangga yang tercatat per Desember 2013 ada 291 kasus HIV pada perempuan. Angka ini hampir 2 kali lipat dari angka HIV di perempuan pekerja seks.
  • Fakta masih tingginya angka kekerasan berbasis gender daan seksual di DIY, yang menjadikan perempuan menjadi korban.

Beberapa fakta di atas mendorong PKBI DIY untuk mencari dan mengusahakan terobosan untuk mengembalikan program KB ke logika akar dasarnya /  khittohnya. PKBI DIY melihat bahwa program KB harus benar-benar kembali kapada mandat utama menjaga dan melindungi kesehatan perempuan, khususnya dalam aspek reproduksi, dan lebih substansi lagi, seksualitas. Artinya, KB tidak ditujukan semata untuk mengatur persoalan kependudukan.

DUA DIMENSI REVOLUSI KB
Dimensi Kesetaraan seksual, berarti kesamaan dan keseimbangan hak, tanggungjawab, kesempatan, akses, manfaat dan kontrol atas relasi seksual kedua pasangan untuk mewujudkan kesejahteraan seksual (sexual wellbeing) dan kesehatan reproduks bagi keduanya.
Dimensi keragaman seksual, berarti pengakuan, penghormatan dan penghargaan atas keragaman peran, sifat, ekspresi, orientasi dan identitas seksual (termasuk di dalamnya gender) orang lain tanpa diskriminasi dan stigma.

LIMA (5) PILAR GERAKAN REVOLUSI KB
1. Program Pelibatan bermakna kelompok laki-laki untuk ikut bertanggungjawab dalam aspek kesehatan reproduksi, kesetaraan dan keragaman seksualitas/gender dengan membangun jejaring laki- laki peduli Kesehatan Seksual dan Reproduksi lewat program Sexual health For Men.
2. Paket kebijakan dan layanan yang mampu mencegah kehamilan tapi juga sekaligus mencegah penularan IMS dan HIV&AIDS dan menjamin kesetaraan dan hygenitas seksual. Alat kontrasepsi (alkon) tersebut adalah kondom. Prinsip operasionalnya, “apapun alkon yang menjadi pilihan, kondom tetap wajib diberikan oleh provider”. Untuk memungkinkah hal tersebut, konseling KB harus diperkuat dengan konseling seksualitas untuk pasangan.
3. Pendidikan dan layanan kesehatan seksual dan reproduksi komprehensif untuk melindungi kaum muda (young people / umur 10 – 24 tahun) dari risiko-risiko seksual dan reproduksi untuk meraih demografi (demographic dividend) di tahun 2025, bukan malah menjadi bencana demografi (demographic disaster).
4. Kebijakan program dan gerakan berbasis masyarakat untuk penghargaan atas keragaman seksualitas dan gender untuk menuju kesejhteraan seksual (sexual wellbeing) untuk semua.
5. Penguatan Jejaring gerakan dan Layanan dengan mendorong model jejaring PPTCT (Prevention Parent to Child Transmission) dengan memfokuskan pada intervensi program dan layanan yang memungkinkan pasangan mampu mencegah penularan HIV sejak dini, yakni sejak perilaku seksual disepakti atau dilakukan.

APA WUJUD KONKRET GERAKAN REVOLUSI KB
Tata laksana layanan di Klinik Adhiwarga PKBI DIY dengan pemberian alkon bagi setiap klien sebagai usaha mengurangi stigma terhadap kondom dan meningkatkan peran laki-laki dalam kesetaraan seksual di konteks rumah tangga, yang berdampak pada terjaganya status kesehatan reproduksi dan seksual perempuan.
Tata laksanan layanan VCT keliling ke desa lewat Klinik Griya Lentera dengan menyasar perempuan hamil, remaja dan laki-laki bekerjasama dengan 5 PKBI Cabang se-DIY sebagai usaha menjadikan HIV dan AIDS sebagai isu umum, bukan isu eksklusif dan juga usaha pencegahan penularannya. keliling di desa dapat dilihat dalam tabel berikut:

layanan vct
Program pengorganisasian komunitas LGBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender) untuk penguatan organisasi komunitas dan sekaligus membangun dialog kebudayaan dengan 30 komunitas berbasis desa untuk mengurangi stigma dan diskriminasi dan homophobia.
Pendidikan Kesehatan Seksual dan Reproduksi bagi remaja di 54 SMA dan 10 SMP mitra PKBI DIY dengan memproduksi modul yang berkualitas untuk penguatan pengetahuan sikap dan perilaku bertanggungjawab serta kecakapan hidup dalam isu Kesehatan Seksual dan Reproduksi.
Tata Laksanan layanan Kesehatan Seksual dan Reproduksi kokmprehensif bagi remaja dengan penguatan Youth Clinic berbasis di area Youth Center PKBI DIY dengan diferifikasi model akses lewat media elektronik, mobile dan online. Program dan layanan Sexual Health for Men sebagai strategi intervensi laki-laki dalam konteks pencegahan paparan IMS dan HIV&AIDS atau pengurangan potensi resiko kekersan berbasis gender dan seksual.

PEMBELAJARAN
Gerakan Rev-KB menjadi strategi yang mampu menjembatani antara orientasi program KB dan orientas program Kesehatan Seksual dan Reproduksi serta keragaman seksual yang selam ini masih dianggap saling berbeda haluan
Aspek pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimandatkan Renstra PKBI memiliki akseleras peningkatan, yang ditopang secara kuat oleh strategi layanan, advokasi, HIV dan AIDS dan penguatan kelembagaan PKBI Cabang.
PKBI mengawali pelibatan laki-laki dalam program KB, saatnya PKBI menggelorakan kembali dengan semangat baru, semangat kesetaraan dan keragaman seksualitas dan gender.
HIV dan AIDS lambat laun dapat diterima di masyarakat desa bukan sebagai sesuatu yang “ekslusif” dan menakutkan dengan pembiasaan pada akses layanan VCT keliling dari PKBI DIY difaslitasi oleh PKBI Cabang.

IKHTIAR KEMBALI KE HAKIKAT AWAL PKBI
BERBAGI PENGALAMAN GERAKAN REVOLUSI KB
Oleh : Dr. Budi Wahyuni, MM, MA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *