Antusiasme warga melakukan VCT cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah warga yang mendaftar untuk melakukan tes. Pada Senin (19/5) tercatat ada 90 warga yang mendaftar dan 68 di antaranya melakukan tes. Sedangkan pada Kamis (22/5) warga yang mendaftar sebanyak 60 orang dan 48 di antaranya melakukan tes.
“Ada beberapa warga yang mendaftar tetapi tidak melakukan tes. Hal ini disebabkan berbagai hal, seperti klien belum siap, tidak mempunyai riwayat perilaku berisiko, atau takut untuk disuntik diambil darahnya. Sebelum melakukan pre konseling dengan konselor VCT, klien mendapat informasi yang cukup lengkap pada konseling grup,” kata Novan, koordinator VCT Komunitas PKBI DIY.
Sementara itu menurut Qiqi, Direktur Pelaksana Cabang PKBI Gunung Kidul, VCT Mobile ini dilaksanakan bersamaan dengan acara Donor Darah PMI Gubung Kidul. “Acara ini merupakan kerjasama antara PKBI DIY, PKBI Gunung Kidul, PMI Gunung Kidul, Puskesmas Wonosari, Kecamatan Wonosari, dan Pemerintah Kab. Gunung Kidul. Rencananya program ini akan menjadi agenda rutin PKBI Gunung Kidul, minimal sebulan sekali. Apalagi melihat antusiasme warga yang cukup tinggi,” katanya.
Warga yang melakukan VCT berasal dari berbagai kalangan, baik petugas kesehatan, pegawai pemerintahan, masyarakat umum, bahkan siswa SMA. Melihat tingginya jumlah klien, menunjukkan pemahaman warga pedesaan tentang kesehatan reproduksi (kespro) dan HIV&AIDS cukup tinggi.