Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah Dalam Sorotan: PKBI Bantul Luncurkan Sosialisasi Berantas Bullying

Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah Dalam Sorotan: PKBI Bantul Luncurkan Sosialisasi Berantas Bullying

Tindak kekerasan yang menghantui lingkungan sekolah masih menjadi isu hangat yang mengkhawatirkan. Di antara berbagai bentuk kekerasan, perundungan atau bullying telah mencuat sebagai masalah yang meresahkan. Mengacu pada data tahun 2022, kejadian kekerasan dalam lingkungan sekolah tetap menjadi keprihatinan. Setidaknya terjadi 602 kasus kekerasan di lingkungan sekolah.

Pada Kamis, 24 Agustus 2023, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Bantul mengambil langkah konkret dengan menyelenggarakan sosialisasi pencegahan bullying di lingkungan sekolah. Acara ini diadakan di SMA Negeri 3 Bantul, sebagai bagian integral dari program kesehatan fisik dan mental generasi berprestasi yang dicanangkan oleh pihak sekolah.

“Keberadaan perundungan di kalangan pelajar masih merupakan isu yang mengemuka, terutama disebabkan oleh kurangnya kesadaran mengenai berbagai bentuk tindak kekerasan ini. Sosialisasi ini dirancang sebagai langkah awal untuk mengurangi angka perundungan di lingkungan sekolah. Melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kurikulum pembelajaran dan etika sekolah, kita berharap dapat mewujudkan lingkungan yang lebih aman dan mendukung perkembangan anak-anak,” ujar Dinik Eksi Ramaniar, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di SMA Negeri 3 Bantul.

Acara sosialisasi ini menyajikan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai dampak buruk bullying serta strategi pencegahannya. Salah satu fokus utama adalah mengintegrasikan materi anti-bullying ke dalam proses pembelajaran, guna menciptakan budaya sekolah yang ramah dan inklusif.

Doc. PKBI Bantul/Sosialisasi Bulliying Di SMAN 3 Bantul

PKBI Bantul berharap bahwa melalui upaya ini, para pelajar akan lebih peka terhadap pentingnya menghormati perbedaan dan menghentikan tindakan perundungan. Sosialisasi ini juga menjadi momentum untuk mengajak semua pihak terkait, termasuk guru, orang tua dan siswa, bersama-sama berkomitmen melawan bullying dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bermakna.

Dengan langkah konkret ini, diharapkan bahwa tindak kekerasan, terutama bullying, dapat ditekan dan diberangus dari lingkungan sekolah. Melalui kerjasama yang erat antara lembaga pendidikan, organisasi masyarakat dan semua pemangku kepentingan, kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah bagi para generasi penerus bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *