Masih cukup pagi, pkl 08.15 waktu
setempat (sekitar 15.15 WIB), sebelum dimulainya the plenary
session, suasana sedikit tegang dengan suara sirene yang
melengking. Para anggota organisasi akar rumput membunyikannya
sebagai tanda protes atas kebijakan Global Fund ATM yang akan
memangkas dukungan dananya di Afrika. Sebagaimana diputuskan dalam
pertemuan di India. Para buruh ke ICASA 2008 untuk menunggu para
pengambil kebijakan internasional yang akan datang ke ICASA untuk
mengukur dampak dari strategi pencegahan AIDS selama ini (6/12).
Presiden ICASA 2008, Profesor
Souleymane, MBPUP, mengundang wakil pemrotest untuk membacakan
deklarasinya. Mereka naik ke podium di Grand Amphitheater, ruang
utama selama Konferensi Internasional, tempat para pengambil
kebijakan internasional menyampaikan presentasinya, termasuk para
pejabat negara di Afrika. Pembukaan dan penutupan Konferensi juga
dilaksanakan di tempat ini. Wakil pemrotes membacakan pandangan
mereka berkaitan dengan kebijakan Global Fund yang akan mengurangi
dukungan anggarannya sebanyak 10% program pada fase pertama dan 25%
program yang disetujui pada fase kedua. Tidak disampaikan disampaikan
oleh pemrotes berapa sebenarnya dukungan dana Global Fund sebelum
ditetapkannya kebijakan ini. “AIDS, menyebabkan menurunnya
produktivitas dan karenanya bisa melemahkan kemajuan ekonomi negara,”
katanya menutup pembacaan deklarasinya.
Pada sesi sebelumnya (5/12),
menghadirkan Ibu Negara Senegal Vivianne Wade, Menteri Kesehatan
Senegal, Dr. Safiatou Thiam, dan Menteri Kesehatan Perancis, Roselyne
Bachelot-Narquin untuk membincangkan kebijakan anggaran HIV/AIDS di
Afrika. Ibu Negara menyampaikan terimakasih kepada para kolega, dan
meminta mereka mengelola kerjasama level internasional untuk melawan
HIV/AIDS.
Bachelot-Narquin, menyatakan tidak ada
persoalan manakala Perancis akan menarik kembali dukungan dananya
untuk melawan HIV/AIDS atau setidak-tidaknya mengurangi jumlahnya.
“Ini merupakan perjuangan untuk semua, untuk menausiaan, kehidupan,
kesehatan, dan solidaritas. Oleh karena itu, kerjasama yang kuat pada
level internasional menjadi lebih penting,” katanya sebagaimana
dikutip Sunugal, media resmi ICASA 2008.