Lama untuk layanan salon? Atau bingung cari
obrolan saat menunggu rambut selesai di-treatment? Ngomongin AIDS yuk…!!!
[-lead-]Auditorium Lembaga Indonesia Perancis (LIP), Jl. Sagan No.3, Yogyakarta dipenuhi pengunjung. Mereka tampak antusias
mengikuti talkshow dan diskusi AIDS. Salah satu acara dalam rangkaian Q! Film Festival ini, memang cukup mendapatkan respons dari kalangan hairdresser di Yogyakarta. Menurut Nino Santoso, festival director, rata-rata hairdresser, selain masyarakat umum. “Sebagian besar memang hairdresser,” katanya.[-/lead-]
Talkshow kali ini memang ditujukan kepada para hairdresser, untuk memberikan informasi aktual mengenai HIV dan AIDS. Melalui acara ini, diharapkan para hairdresser akan bisa mengambil peran efektif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, terutama yang menjadi pengguna jasa mereka. “Setiap individu
dapat menjadi informan untuk menyampaikan pemahaman mengenai HIV/ AIDS,
terutama hairdresser sebagai salah
satu profesi dengan pengguna jasa cukup banyak, pendekatan personal, serta konsumsi waktu
terbesar antara hair dresser dan konsumennya,” kata Nino, di tengah acara hasil kerjasama L’Oreal Indonesia
dan Yayasan AIDS Indonesia.
Dalam acara Talkshow yang menghadirkan Ninuk dari Yayasan AIDS
Indonesia, juga dilakukan pemutaran film
pendek berjudul “Vertigo”. Film produksi L’Oreal Indonesia menyajikan informasi seluk beluk kehidupan hair resser termasuk seberapa dekat
hubungan antara hairdresser dengan konsumennya. Seluruh informasi mengenai HIV dan AIDS benar-benar dikupas tuntas, bahkan untuk meyakinkan keberhasilan talkshow, peserta mengisi lembaran pre dan post test.Rangkaian kegiatan ini, diakhiri dengan pemutaran dan diskusi film
“Perempuan Punya Cerita” dipandu oleh Melisa Karim, penulis skenario film.
Alifa