Hari Remaja Internasional 2023: Mengatasi Tantangan Kekerasan Berbasis Gender dan Teknologi

Setiap tahunnya pada tanggal 12 Agustus, seluruh dunia memperingati Hari Remaja Internasional atau International Youth Day. Perayaan ini memiliki tujuan yang penting, yaitu mengakui peran yang dimainkan oleh generasi muda dalam masyarakat dan meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu yang mempengaruhi kaum muda di seluruh dunia. Remaja merupakan tahap peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, di mana terjadi perubahan signifikan dalam segi fisik, psikologis, dan sosial. Namun, masa peralihan ini juga penuh dengan tantangan dan kesulitan, seperti kebingungan dalam mencari jati diri, perubahan emosional dan tekanan sosial.

Pentingnya perayaan Hari Remaja Internasional juga berkaitan dengan fakta bahwa remaja sering kali dihadapkan pada stigmatisasi dan stereotip negatif. Mereka bisa merasa dikecam oleh label-label tersebut, dan ini bisa mempengaruhi perkembangan dan kesehatan mental mereka. Pada saat yang sama, masa remaja adalah waktu di mana individu sering kali mencari cara untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan eksistensinya dalam masyarakat.

Pada tahun 2023, PKBI Bantul dan Youth Forum Bantul bekerja sama untuk merayakan International Youth Day dengan tema “Remaja, Kekerasan Berbasis Seksual Gender Online dan Gedget”. Peringatan ini dilaksanakan hari Sabtu, tanggal 12 Agustus 2023, bertempat di Angkringan Ojo Dhumeh, Bantul.

Salah satu isu yang ditekankan dalam perayaan ini adalah kekerasan berbasis gender, yaitu tindakan yang mengakibatkan penderitaan bagi seseorang, yang dilakukan berdasarkan perbedaan sosial, termasuk ketimpangan relasi kuasa yang membuat perempuan menjadi rentan terhadap kekerasan. Kekerasan ini dapat berupa pelecehan fisik, seksual, verbal, emosional, psikologis, serta ancaman dan paksaan.

Dalam konteks remaja, istilah “grooming” menjadi relevan. Grooming adalah proses di mana seseorang memanipulasi individu lain agar mereka dapat dengan mudah dikendalikan, terutama untuk tujuan akses seksual. Grooming sering melibatkan pembangunan hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan anak atau remaja, sehingga pelaku dapat memanipulasi, mengeksploitasi dan menyalahgunakan mereka.

Selain itu, perkembangan teknologi telah membawa tantangan baru dalam bentuk kekerasan online, termasuk cyber hacking, cyber harassment, impersonation, cyber recruitment, cyber stalking, malicious distribution, revenge porn, sexting dan morphing. Semakin maju teknologi, semakin kompleks pula isu-isu keamanan dalam lingkungan digital, khususnya terkait kekerasan berbasis gender secara online.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi keluarga, sekolah dan masyarakat secara keseluruhan untuk lebih waspada terhadap dampak negatif teknologi terhadap remaja. Perayaan International Youth Day yang diadakan oleh PKBI Bantul dan Youth Forum Bantul menjadi platform untuk memfasilitasi diskusi antara remaja tentang isu ini. Melalui dialog ini, diharapkan remaja dapat memahami risiko yang terlibat dalam penggunaan teknologi dan bagaimana menghindari eksploitasi dan kekerasan online.

Sebagai rangkaian dari perayaan ini, upaya bersama dalam memberikan edukasi tentang hak-hak remaja, khususnya terkait kekerasan berbasis gender dan penggunaan teknologi, sangat penting. Dengan demikian, generasi muda akan lebih mampu mengatasi tantangan-tantangan ini, menjaga keselamatan mereka secara online, serta mendorong perubahan positif dalam masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *