Capaian-capaian dan pengembangan program yang dilakukan untuk tahun
2009 sangat menggembirakan. Agenda penguatan cabang sudah bisa dilihat
dengan nyata dari presentasi yang dilakukan masing-masing cabang.
Tetapi dari sisi organisasi, sebagai sebuah Perkumpulan, masih ada yang
harus terus dilakukan secara intensif. “Utamanya dalam soal iuran
anggota,” kata Dra. Budi Wahyuni,cheap nfl jerseys MM, MA, Ketua Pengurus Daerah (PD)
PKBI DIY, saat menyampaikan kata sambutan dalam Rapat PD PKBI DIY,
Sabtu (24/10).
Menurut Budi Wahyuni, iuran anggota merupakan
indikator penting dalam pengembangan Perkumpulan. Karenanya, untuk
tahun 2010, diharapkan pengumpulan iuran anggota harus bisa dilakukan.
Idenitifikasi anggota sebagai langkah awal untuk melakukannya.
“Tanyakan setiap relawan, apakah mereka akan berbasis tempat tinggal
atau tempat beraktivitas,” katanya.
Budi Wahyuni, juga
menyampaikan pentingnya para staff pelaksana untuk mengikutisertakan
Pengurus dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan Perkumpulan.
Kepentingannya agar para Pengurus tidak saja mendapatkan informasi,
tetapi merasakan langsung semangat dan dinamika yang terjadi dalam
berbagai program. “Selama ini, mekanisme informasi hanya didapatkan
dari dokumen laporan saja,” katanya.
Mukhotib MD, Direktur
Pelaksana Daerah (Dirpelda) PKBI DIY, menyambutkan baik gagasan yang
berkembang dan akan menindaklanjuti dalam proses pelaksanaan program
tahun 2010. Kebutuhan untuk memberikan ruang keterlibatan Pengurus
bukan dimaknai sebagai campur tangannya Pengurus pada level
implementasi program, sehingga membaurkan kewenangan masing-masing
bagian. “Ini sebagai sebuah proses belajar bersama secara terus
menerus,” katanya.
Agenda utama Rapat Pengurus Daerah PKBI DIY,
selain presentasi perkembangan program di provinsi dan setiap cabang,
juga disampaikan draft Program Kerja dan Anggaran (PKA) Tahun 2010.
Proses ini sudah menjadi tuntutan, karena dalam PKA PKBI Daerah, juga
mencakup agenda-agenda kerja di tingkat cabang. Sehingga
masukan-masukan dari Cabang sangat diperlukan untuk menyempurnakan
draft PKA Tahun 2010. “Meskipun draft ini bersumber dari informasi
kebutuhan dari teman-teman cabang,” kata Budi Wahyuni.
Beberapa
gagasan pengembangan program yang akan dilakukan pada tahun 2010,
antara lain, menguatkan kembali peserta KB laki-laki. Hal ini menjadi
penting, karena pelibatan laki-laki dalam pemenuhan hak Kesehatan
Reproduksi perempuan memang harus dilakukan. Kesehatan Reproduksi dan
Seksual bagi perempuan tidak hanya beban perempuan, tetapi laki-laki
harus memikul tanggung jawab juga untuk memenuhinya.
Penguatan
organisasi-organisasi antar-iman dalam pengembangan program Kesehatan
Reproduksi dan Seksual [HIV dan AIDS], jender dan HAM, juga akan
menjadi perhatian dalam program 2010. Menurut Mukhotib MD, prioritas
ini bukan sebagai pengaruh gerakan pada level internasional, melainkan
memang sudah menjadi kebutuhan secara kontekstual. “Pengalaman program
2009, menunjukkan antusiasme dari kalangan agama-agama,” katanya.
Dalam
program tahun 2010, juga diprioritas pada pengembangan klinik layanan
Kesehatan Reproduksi dan Seksual di tingkat cabang. Pengembangan Klinik
ini akan dilengkapi dengan layanan konseling Kesehatan Reproduksi dan
Seksual di setiap Cabang. “Kita sudah melakukan pelatihan manajemen
Klinik dan Konselor bagi cabang-cabang,” kata Mukhotib MD.
Dengan
berdirinya klinik-klinik pada level Cabang, program klinik keliling
yang dikelola PKBI Provinsi akan dihentikan, karena akan dikelola
langsung oleh masing-masing cabang. “Sumberdaya pada level cabang
sangat memadai. Setiap cabang memiliki relawan yang berlatar dokter,
perawat dan bidan,” kata Mukhotib MD dengan nada optimis.[]