Judgment: Mitos Monitoring dan Eavaluasi

Banyak organisasi tidak melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap program yang mereka jalankan. Hal
ini disebabkan karena belum memahami fungsi monitoring dan evaluasi
dengan benar. Selain itu, masih kuatnya mitos tentang organisasi yang
dianggap sebagai proses untuk melihat kelemahan organisasi dalam
menjalankanj programnya. Dalam tradisi Asia, misalnya, karena
pemahaman ini menjadikan mereka harus mempersiapkan banyak hal
manakala hendak dilakukan monnitoring atau evaluasi terhadap program
mereka. Demikian antara lain yang berkembang dalam Workshop
Monitoring dan Evaluasi yang diadakann oleh International Planned
Parenthood Federatin (IPPF) tanggal 24-25 Juni 2008 di Kuala Lumpur,
dan diikuti oleh 19 peserta dari berbagai negara.

Sun Parajothy, Direktur Program IPPF,
menegasakan cara pandang mengenai monitoring dan evaluasi sudah
saatnya diubah. Mitos mengenai monitoring dan evaluasi sebagai proses
penghukuman dan merupakan bagian yang memungkinkan sebuah dukungan
proyek akan dihentikan harus dibuang jauh-jauh. “Monitoring dan
evaluasi sangat berguna tidak saja untuk mengembangkan program di
masa mendatang, tetapi juga menjadi upaya untuk membuat kita menjadi
percaya diri,” katanya.

Mitos tentang monitoring dan evaluasi
diakui oleh Dr. Sayaoung dari Korea. Menurutnya, banyak organisasi
yang masih melihat monitoring dan evaluasi tidak menyenangkan.
Sehingga kalau toh ada yang melakukannya, proses ini dirancang secara
terencana dan sistematis. “Saya setuju ini harus diubah,”
katanya.

Hanya saja, mengubah cara pandang
seperti ini memang tidak mudah. Karena cara pandang ini sudah
mengakar begitu kuat dalam pandangan organisasi-organisasi. Proses
workshop ini diharapkan akan bisa mengembangkan cara pandang baru
mengenai monitoring dan evaluasi. “Ini pentingnya workshop ini,”
kata Kin, Evaluation Program Officer, IPPF, yang juga menjadi
fasilitator utama dalam kegiatan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *