Sabtu, 18 Oktober 2008 silam, PKBI DIY bersama
berbagai organisasi dan komunitas, ICBC, PRP, Kebaya, Gelang Putih,
SIGAB melakukan Long March dan Orasi dalam rangkaian Kampanye Bangkit dan Berbuat
(Stand Up and Take Action. Kampanye dilakukan
serentak tanggal 17-19 Oktober 2008 di berbagai belahan dunia secara
bersamaan untuk mengingatkan pemerintah pada janjinya agar sungguh-sungguh mengerahkan semua upaya dan sumberdaya guna menanggulangi
kemiskinan, serta memperlihatkan perbuatan konkret yang dilakukan masyarakat di seluruh dunia dengan mengangkat pesan yang sama solidaritas,
dukungan dan tindakan atau perbuatan konkret bagi penanggulangan kemiskinan dan
pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium.

Pada tahun 2000, 189 kepala negara, termasuk Indonesia,
mengikrarkan janji menanggulangi kemiskinan dalam Pertemuan Tingkat
Tinggi PBB di New York. Janji yang dituangkan dalam deklarasi millenium
atau yang dikenal dengan Millenium Development Goals (MDGs), berisi kesepakatan untuk menanggulangi
kemiskinan dan kelaparan, memenuhi pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan jender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian balita,  meningkatkan kualitas kesehatan ibu melahirkan, memerangi HIV dan AIDS, malaria dan penyakit menular lain, menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup, dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

“Walaupun
sudah 8 tahun MDGs diikrarkan, belum tampak capaian konkret dari MDGs di
Indonesia. Penduduk
miskin di Indonesia mencapai 17,75% dari total penduduk,” kata Arsih, dari Pusat Studi Seksualitas PKBI DIY saat memimpin Long March dan Orasi yang
dilakukan di sepanjang jalan Malioboro. Peserta
long march menyerukan isu-isu kesetaraan hak bagi mereka yang memiliki
orientasi seksual dan identitas gender yang berbeda.

Selain melakukan Long March dan Orasi, kampanye global dilakukan juga untuk memperingati Hari Penghapusan Pemiskinan
Internasional pada tanggal 17 Oktober ini, dengan aksi seperti pengumpulan
5.000 buku dan 5.000 pesan remaja.

“Lewat 5.000 pesan remaja kita ingin menunjukkan,
remaja juga punya hak menyuarakan
aspirasi dan keinginan mereka yang berkaitan dengan dunia remaja dan lingkungan
tempat tinggal,” jelas Putri, Koordinator Acara Kampanye Bangkit dan
Berbuat PKBI DIY. Pesan-pesan remaja itu dituliskan dalam postcard yang diproduksi PKBI DIY. Dalam postcard dicantumkan 9 petisi remaja
Yogyakarta, remaja sekolah,
remaja jalanan, dan remaja dari komunitas gay, pekerja seks, dan waria.

galink

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *