Media mainstream dipandang tidak cukup memadai untuk menyampaikan suara dan kepentingan komunitas. Tidak saja karena keterbatasan ruang yang tersedia, tetapi cara pandang pelaku media terhadap komunitas seringkali justru menjadi citra lebih buruk yang ditimbulkannya. Video komunitas kemudian menjadi salah satu alternatif yang diharapkan bisa menyuarakan kepentingan komunitas, selain untuk memposisikan komunitas sebagai aktor perubahan sosial.
“Komunitas adalah aktor advokasi. Tetapi
selama ini mereka tidak pernah memiliki alat perjuangan. Mereka hanya
dijadikan obyek. Media audio-visual alat efektif untuk
memperjuangkan hak-hak komunitas sebagai warga negara,” kata Mukhotib, MD, Dirpelda PKBI DIY, di sela-sela Workshop Video Komunitas PKBI DIY, 5-7 Peberuari 2008 lalu.
Ketika komunitas mampu memproduksi video sendiri, mereka akan bisa menyampaikan kepentingan-kepentingan mereka ke publik sesuai dengan cara pandang mereka sendiri. Waria, gay, remaja jalanan, laki-laki dan perempuan pekerja seks yang selama ini sering
dipinggirkan bisa memperjuangkan keberadaan mereka melalui media audio-visual ini. Dengan alat perjuangan ini, mereka akan melakukan perlawanan terhadap perlakuan diskriminatif yang selalu diterimanya. “Perjuangan yang sesungguhnya adalah setelah selesai worskhop ini. Mereka akan memproduksi video sendiri sesuai dengan kepentingannya,” lanjut Mukhotib MD.
Dalam amatan selama proses workshop, peserta menunjukkan semangat yang tinggi. Meski kegiatan cukup padat, bahkan dalam pengambilan gambar
dan proses editing video percobaan selama masa workshop mereka ada yang bekerja sampai dini hari. “Dengan antusias seperti ini, saya yakin peserta akan mampu membuat video dalam waktu sebulan ke depan,” kata Huda S Noor, dari Afiliasi Televisi Lokal Indonesia.
Sementara itu, dalam acara preview offline, Shita Laksmi, Program Officer Media, ICT dan HIV dan AIDS HIVOS, menekankan kemungkinan digunakannya kerangka nalar open sources. “Konsep ini harus dipertimbangkan oleh teman-teman,” katanya kepada para peserta yang hadir dalam preview ini.
Desy