Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) 2008 telah dibuka pada Sabtu (7/6). Pembukaan FKY yang memilih tema ‘Jogja Tumplek Bleg’, diawali dengan pawai yang diikuti oleh berbagai rombongan kesenian. Pawai mulai bergerak dari Taman Parkir Abu Bakar Ali menuju Benteng Vredeberg. Komunitas Waria turut ambil bagian dalam prosesi ini dengan koordinasi Kebaya (Keluarga Besar Waria Yogyakarta).
Menurut keterangan Yuni Shara, selaku koordinator rombongan, keikutsertaan ini merupakan yang ketiga kalinya. ‘Dewan Kesenian FKY memberi ruang bagi kami untuk tampil. Ini merupakan yang ketiga kalinya. Pada tahun 2005 dan 2007 kami juga ikut memeriahkan acara ini,” kata Yuni.
Saat ditanya manfaat yang diperoleh dengan keikutsertaan ini, menurut Yuni Shara, manfaatnya sangat besar. Melalui ajang ini, sebagai komunitas waria yang selama ini selalu mendapat stigma dan perlakuan diskriminatif, dapat menunjukkan kepada publik waria bisa berprestasi, terutama mengekspresikannya melalui seni.
Bagaimana dengan respons masyarakat? “Mbak-mbak waria cantik-cantik. Mereka juga baik. Akan sangat berguna bagi mereka bila diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam acara seperti ini,” tutur seorang pengunjung yang menyempatkan diri untuk berfoto dengan teman-teman waria.
Ada dua kegiatan yang diikuti oleh komunitas waria, pawai pembukaan dan lomba karaoke ‘Waria on Stage’. “Kami diberi waktu satu hari khusus untuk teman-teman menunjukkan kebolehannya dalam berkesenian melalui lomba karaoke. Bila komunitas diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan publik, tidak mustahil keberadaan komunitas akan diakui oleh masyarakat umum,” tegas Yuni.
Desi