Yogyakarta, 9 Mei 2023 – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Gunungkidul telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Yogyakarta. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan seksual dan reproduksi kepada perempuan yang berada di dalam lapas, sehingga hak kesehatannya dapat terpenuhi.
Kerja sama antara PKBI Cabang Gunungkidul dan Lapas Perempuan Yogyakarta ini ditandatangani pada hari Selasa, 9 Mei 2023 di Lapas Perempuan Yogyakarta. Dalam MoU ini, PKBI Cabang Gunungkidul akan memberikan tes IVA serta layanan konseling kesehatan reproduksi dan seksual bagi penghuni lapas. Dalam kerja sama ini juga, PKBI Cabang Gunungkidul akan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan seksual yang baik.
Selain itu, PKBI Cabang Gunungkidul juga akan memberikan bantuan dan dukungan dalam hal pencegahan dan penanganan HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya. Kerja sama ini juga mencakup pengadaan alat kontrasepsi dan pemeriksaan kesehatan reproduksi yang dibutuhkan oleh para penghuni lapas perempuan.
Direktur Eksekutif PKBI Cabang Gunungkidul, Tri Wahyu, mengungkapkan harapannya dengan kerja sama ini, para penghuni lapas perempuan akan mendapatkan akses yang lebih baik untuk kesehatan reproduksi dan seksual. “Kami berharap bahwa kerja sama ini akan membantu para penghuni lapas perempuan untuk mendapatkan hak-hak kesehatannya, sehingga mereka dapat hidup lebih sehat dan produktif,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Yogyakarta, Ade Agustina, menyambut baik kerja sama ini dan berterima kasih atas dukungan dari PKBI. “Kami sangat senang dengan adanya kerja sama ini, dan kami berterima kasih atas dukungan dari PKBI dalam memberikan layanan kesehatan seksual dan reproduksi kepada para penghuni lapas perempuan,” katanya.
Diharapkan kerja sama antara PKBI Cabang Gunungkidul dan Lapas Perempuan Yogyakarta ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan reproduksi dan seksual para penghuni lapas perempuan, sehingga hak-hak kesehatan mereka dapat terpenuhi dengan baik.
