Penanganan KTD Harus Aman bagi Perempuan

Perempuan yang mengalami Kehamilan Tidak Diinginlkan (KTD) harus mendapatkan pertolongan  untuk mengakses layanan yang aman. Perempuan harus dihindarkan dari kematian. Sebagian besar dari mereka seringkali melakukan tindakan-tindakan
fisik yang akhirnya membuat korban harus dirawat secara medis.

Demikian seruan yang disampaikan
Jennifer Mawikere, Direktur PKBI Sulawesi Utara, untuk mengundang kepedulian semua stake holder atas persoalan KTD yang dialami perempuan.

Menurut Mawikere, kesamaan pandang para stakeholder sangat penting. Kasus-kasus layanan tidak melanjutkan KTD yang tidak aman meningkat setiap tahun. “Perlu kesepakatan semua pihak untuk melihat masalah ini secara bijak dengan
mempertimbangkan realita dan kondisi yang ada di masyarakat.,” katanya.

Mawikere juga menekan pentingnya langkah antisipatif agar perempuan tidak mengalami KTD. Misalnya, iphone 6 plus replacement screen dengan melakukan sosialisasi KB sebagai cara pencegahan sehingga perempuan tidak mengakses layan tidak aman untuk tidak melanjutkan KTD yang dialaminya. Kampanye KB harus diikuti dengan kepekaan Pemerintah mengenai kemungkinan terjadinya KTD walaupun perempuan sudah menggunakan alat kontrasespi. “Harus ada tindakan lanjut dari Pemerintah,
jika terdapat kegagalan,” Jennifer
Mawikere.

Kampanye KB tidak semata-mata informasi cara penggunaan alat kontrasepsi. Tetapi harus mencakup akses informasi mengenai alat kontrasepsi
yang aman dan ber-KB yang baik. Tersedianya layanan-layanan yang siaga dan
komunikatif.  “Yang tidak kalah penting, terciptanya
ketulusan para pekerja medis, untuk menyampaikan informasi secara benar
dan selengkap-lengkapnya tentang kesehatan reproduksi dan kehamilan,” katanya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *