PKBI DIY memiliki pengalaman dalam berbagai pelatihan sebagai salah satu bentuk layanan kepada masyarakat untuk penguatan isu kesehatan reproduksi, seksualitas dan HIV&AIDS. Sebagai upaya pengembangan layanan pelatihan, diperlukan fasilitator-fasilitator handal. Divisi Diklat PKBI DIY mengadakan Training of Trainer relawan PKBI, berlangsung pekan silam.
Seorang fasilitator tidak hanya memandu jalannya forum. Fasilitator handal harus memenuhi berbagai kriteria. Sebelum memfasilitasi, harus memiliki pedoman agar forum berjalan lancar. Menyiapkan materi sebaik-baiknya dan memilih metode yang digunakan. Media dan alat bantu yang akan dipakai. Fasilitator juga harus mengetahui latar belakang peserta, segi sosial, budaya, agama, dan pendidikan. “Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam menyampaikan materi,” kata Awang, fasilitator Training of Trainer .
Mukhotib MD, fasilitator untuk pendidikan kritis rakyat harus menguasai POD (Pendidikan Orang Dewasa). Sistem ini menempatkan peserta pelatihan sebagai subyek. “Peserta merasa diakui keberadaannya dan sejajar, akhirnya akan menimbulkan rasa nyaman,” katanya.
Lalu bagaimana caranya menyiasati forum yang �mati�? “Ya, ada kalanya seorang fasilitator �mati kutu� di tengah-tengah acara karena berbagai sebab. Hal ini bisa disiasati dengan mengalihkan pembicaraan. Namun pada akhirnya, pengalamanlah yang menentukan,” ujarnya.
Training of Trainer tidak berhenti dengan selesainya pelatihan. Rencana Tindak Lanjutnya, peserta menyusun modul pelatihan yang akan digunakan Training Center PKBI DIY.
�