PKBI DIY mengadakan Rapat Pengurus Daerah (RPD) guna membahas Perencanaan Program Kerja dan Anggaran (PKA) tahun 2014 di Hotel Pop, Rabu (7/01).
RPH yang diikuti oleh Manager Program, Pengurus Harian Daerah (PHD) serta Pengurus Harian Cabang (PHC) PKBI Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul dan Sleman tersebut mengagendakan review perjalanan program dan kelembagaan yang telah berjalan dan menyusun Rencana Strategis PKBI DIY sampai tahun 2020. Tahun 2014 adalah tahun pengkhidmatan terakhir bagi kepengurusan periode ini, baik di tingkat daerah maupun cabang. Musyawarah Anggota PKBI Cabang (Muscab) dan Daerah (Musda) menjadi agenda organisasi terdekat.
Maesur Zaky, Direkda PKBI DIY, mengatakan dalam usaha untuk taat pada aturan organisasi maka tata kelola keanggotaan Perkumpulan akan menjadi dasar bagi pelaksanaan forum tertinggi Perkumpulan tersebut. “Di awal tahun 2014 ini, PKBI DIY telah berhasil menata kembali tata kelola keanggotaan Perkumpulan yang mandat administrasinya akan dikelola oleh PKBI Cabang. Hal ini akan sangat mendukung penguatan kelembagaan yang tidak lama lagi akan diaudit lewat mekanisme akreditasi PKBI di awal tahun 2014 ini,” tambah Zaky.
Senada dengan pernyataan Zaky, Budi Wahyuni, Ketua PHD PKBI DIY mengatakan PKBI DIY berkomitmen untuk mengembalikan ruh Perkumpulan dengan memberikan otonomi kepada PKBI cabang untuk mengelola potensi masing-masing cabang. Komitmen PKBI DIY ini ditunjukkan dengan tetap mengalokasikan dana atau anggaran yang cukup besar meskipun penyerapan anggaran di tahun sebelumnya tidak merata. Tentu saja dengan catatan agar ada semangat untuk melakukan perbaikan.
Memasuki usia ke-46, PKBI DIY semakin menggiatkan usaha penguatan kelembagaan, khususnya di tingkatan PKBI Cabang. Usaha kultural sudah mulai dilakukan di tahun 2013 dengan kegiatan Jagong-Setonan PHD dan PHC PKBI se-DIY. Usaha formal kelembagaan juga sudah mulai dilakukan. Workshop-workshop PKA berbasis cabang pun telah menghasilkan mekanisme perencanaan PKA yang benar-benar berbasis PKBI Cabang. Tri Asmiyanto, Direkcab PKBI Gunung Kidul menanggapi positif mekanisme PKA berbasis cabang ini.
Kemandirian yang ditanamkan di PKBI cabang akan menjadi penyemangat tersendiri dan pelaksanaan program pun akan lebih sistematis dan terarah. “Tahun ini akan menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Ketika ada program pun kami bisa berdiskusi sehingga output dan indikatornya pun akan lebih terukur,” kata Tri Asmiyanto.