Fungsi agama dalam kehidupan nyata masyarakat dipertanyakan kembali. Sebagaimana pertanyaan kritis yang diajukan JB. Metz, apakah agama telah sungguh-sungguh menjalankan fungsi pemerdekaan dan pemuliaan kemanusiaan dari berbagai bentuk belenggu ketidakadilan, diskriminasi, perang, manipulasi dan pemiskinan? Atau sebaliknya,justru membawa manusia kepada kecenderungan saling menghancurkan, menarik manusia dari pergulatan-pergulatan sosial-ekonomi-politik-kebudayaan nyata dan membawanya kepada kenikmatan-kenikmatan opium spiritual idividual yang tak bergayut dengan problem kemanusiaan universal?
Pertanyaan-pertanyaan kritis ini, berkait erat dengan persoalan politik. Jika demikian, bagaimana sebenarnnya relasi agama dan politik, apakah sudah memberikan kontribusi terhadap pemerdekaan kemanusiaan? Untuk melihatnya, bisa dilakukan dengan melakukan kajian teologi politik yang melakukan kritik atas kecenderungan teologi agama-agama yang cenderung memisahkan diri dari problem-problem real kemasyarakatan, dan sebuah kajian teologi yang menempatkan pergulatan real masyarakat sebagai medium hakiki bagi penemuan kebenaran teologis.
Dalam diskusi awal tahunnya, Interfidei Yogyakarta, akan melakukan pembahasan buku Sakramen Politik, Mempertanggungjawab kan Memoria, sebagai pijakan picu membongkar persoalan-persoalan seputar agama dan politik. Diskusi yang akan menghadirkan, DR. Eddy Kristiyanto, OFM (Penulis), Daniel Dhakidae, PhD, DR. Faruk HT dan Sri Wijiyati dan dimoderatori oleh Joan Elga Sarapung (Direktur Interfidei), akan dilaksanakan pada Rabu, 21 Januari 2009, Kantor Institut Dian/Interidei Yogyakarta.