Hari Bidan Nasional yang jatuh pada tanggal 24 juni merupakan hari berdirinya organisasi profesi yaitu bidan. Organisasi ini disebut dengan IBI (Ikatan Bidan Indonesia) berdiri pada tanggal 24 juni 1951 di Jakarta dan langsung bergabung dalam organisasi wanita KOWANI, lima tahun kemudian pada tahun 1956 IBI menjadi anggota International of Midwives (ICM). Selain sebagai organisasi profesi IBI juga terdaftar sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Saat ini IBI memiliki anggota sebanyak 182.000 bidan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan 34 Pengurus Daerah ditingkat propinsi, 497 Pengurus Cabang dan 2962 Pengurus Ranting. Dalam perjalanannya IBI mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat dalam dan luar negeri.
Bidan merupakan suatu profesi yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Mulai dari tengah perkotaan hingga pelosok desa bidan dengan mudahnya kita temui. Mengemban amanah-amanah sebagai ujung tombak penurunan angka kematian ibu dan bayi di setiap daerah maka profesi ini tidak dapat kita anggap sebelah mata.
Masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian anak menjadi keprihatinan tersendiri bagi banyak kalangan. Bidan berperan aktif dalam program SDG’s melalui upaya akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102/100.000 kelahiran hidup dan penurunan Angka Kematian Bayi menjadi 23/1.000 kelahiran hidup. Kiprah bidan dalam upaya ini dapat dilihat dari penempatan bidan-bidan desa yang membawahi satu desa atau biasa disebut bidan desa.
Bidan memiliki peranan penting tetapi mereka menghadapi permasalahan lain ketika bidan masih berstatus Bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) mendapatkan digaji dibawah UMR (Upah Minimum Regional). Hal ini senada dengan harapan bidan Retno saat diwawancarai di tempat praktiknya di desa Glagaharjo “Di momentum Hari Bidan Nasional ini harapan saya bidan PTT (Pegawai Tidak Tetap) segera diangkat menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil)” ungkap bidan Retno, Kamis (23/6/16).
Harapan ini merupakan salah satu harapan bidan desa untuk mewakili suara-suara bidan demi kesejahteraan bidan-bidan di indonesia dalam pengabdiannya untuk negeri.
Referensi :
Ibi.or.id
Health.liputan6.com/read/2196959/ketua-ikatan-bidan-menyedihkan-masa-depan/