Untuk Modul SMA sudah diaplikasikan sejak tahun 2007 oleh 10 SMA, pada tahun 2012 PKBI melakukan pemetaan kebutuhan di Kulon Progo akan pendidikan kesehatan reproduksi dengan responden sebanyak 258 siswa SMA, hasilnya adalah sebanyak 93,8 % responden setuju jika pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual menjadi pelajaran disekolah. 94,2% responden merasa bahwa pendidikan kesehatan reproduksi mampu mengurangi atau mencegah permasalahan remaja. Alasannya antara lain adalah:
- Agar tahu kesehatan reproduksi dan seksual
- Agar mengetahui pentingnya dan dapat melakukan pencegahan
- Mengetahui akibat-akibat yg bisa timbul
- Menimbulkan kesadaran akan bahaya
- Agar tidak tabu lagi
- Dapat memahami masalah yg dihadapi dan dapat menentukan tindakan
- Pendidikan adalah tindakan preventif
- Mengetahui apa saja yg boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan
- Mengetahui pentingnya menjaga dan merawat kesehatan
Selain mendorongkan pendidikan kesehatan reproduksi di SMA, PKBI juga mendorong pendidikan kesehatan reproduksi juga bisa diberikan di SMP. Untuk modul SMP selesai disusun tahun 2012 dan diimplementasikan di 5 Propinsi di Indonesia yaitu D.I.Yogyakarta, Jayapura, Lampung, Jambi dan DKI Jakarta. Pendidikan Kespro yang komprehensif selain memberikan materi juga mendorong remaja untuk mengakses layanan kesehatan yang komprehensif dari yaitu Puskesmas Ramah Remaja serta mendorong remaja untuk berubah sikap dan perilaku untuk bertanggung jawab pada dirinya. Pendidikan Kespro ini diberikan oleh 53 guru SMA dan 12 guru SMP yang tergabung dalam Forum Guru SMA dan Forum Guru SMP.
Langkah Penting Menuju PKRSR Masuk Kurikulum
- Penguatan Materi
- Modul PKBI DIY perlu dikontekskan dengan konteks lokal Kabupaten. Diperlukan tim kajian dan review atas modul
- Proses review akan sangat baik melibatkan lintas stakeholder [Guru, Orang Tua, Tokoh, Pemerintah dan DPDRD]
- Penguatan Sistem kinerja Bagi Tenaga Fungsional {GURU}
- Penguatan Kapasitas Guru lewat training penyampaian Modul dan Pengayaan rutin lewat MGMP
- Praktek selama 2 semester dan kemudian dilakukan monev untuk perbaikan dan pengembangan
- Ke depan, sistem sertifikasi Guru PKRSR menjadi penting. Hal ini akan disambungkan PKBI DIY dengan skema Pendidikan Keguruan yang memiliki fokus pada PKRSR
- Penguatan Sistem Kinerja Struktural [Dinas dan Sekolah]
- Dinas
- Dinas Menentukan tim Kajian dan review
- Mengembangkan dan Memperbanyak Modul
- Menentukan standar dan melakukan pementauan dan penilaian
- Penganggaran untuk kebijakan PKRSR di sekolah
- Sekolah
- Mengembangkan Sistem Pendukung PKRSR {Penguatan PIK-R Sekolah, Penguatan UKS sebagai unit layanan yang bisa disambungkan dengan PKPR Dinkes, Penerapan Sistem Pendidik Sebaya]
- Mengembangkan kebijakan dan Prosedur Kerja yang kondusif untuk Perlindunga Hak Reproduksi dan Seksual remaja
- Dinas
- Penguatan Lingkungan Yang Kondusif [Orang tua dan Masyarakat]
- Penguatan Perspektif bagi Komite Sekolah untuk pelaksanaan kebijakan PKRSR di masing-masing sekolah
- Pengorganisasian Orang Tua wali Murid untuk komitmen dan keterlibatan dalam sistem dukungan PKRSR
- Pendidikan Kespro Untuk Orang Tua