Banjir

Penyakit kulit, diare, desentri, akan
segera akrab bagi mereka yang ada di tengah-tengah peristiwa banjir.
Tidak harus dibedakan, mereka yang tetap bertahan di dalam rumah
maupun yang terpaksa harus mengungsi, menghuni barak-barak
pengungsian. Semua akana mengalami akibat yang sama, ancaman berbagai
penyakit akan terus mengintai, dalam keseharian mereka. Tragedi
lainnya akan segera menyusul, berbagai tindakan kekerasan seksual
akan segera terjadi, seperti juga pada saat bencana gempa dan tsunami
di Nanggroe Aceh Daarussalam (NAD) dan gempa bumi di Yogyakarta dan
Jawa Tengah bagian selatan.

Read More

Perlu Menakar Kinerja KPAD DIY

Prof. Dr.Meutia Hatta Swasono, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI,  dalam Seminar Remaja dan HIV/AIDS di Universitas Brawijaya, Malang, mengatakan dana penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, samapai saat ini, 70 persen sumber utamanya berasal dari bantuan luar negeri. Menurutnya, sebagaimana dikutip Republika, diperlukan komitmen politis dan aktualisasi untuk mengurangi ketergantungan pendanaan dari bantuan luar negeri. Komposisi anggaran yang demikian timpang, menunjukkan rendahnya komitmen pemerintah RI terhadap upaya penanggulangan HIV dan AIDS, yang secara kuantitatif, angkanya terus menanjak setiap tahunnya.

Read More

Pentingnya Perspektif HAM bagi Provider Kesehatan

Pada tanggal 6 Januari 2009, dilakukan Evaluasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS, di Gedung Darma Satya Setda lantai II, yang melibatkan berbagai stakeholder penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Semarang. Sebagaimana dikutip Harian Suara Merdeka (8/1), salah satu usulan yang muncul adalah melakukan pencekalan terhadap Pekerja Seks yang sudah diketahui berstatus HIV positif agar tidak melayani tamu.

Read More

Meneguhkan Kembali Semangat Advokasi Perkumpulan

Hari ini, 23 Desember, 51 tahun lalu,
para pendiri Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI),
memberikan perhatian khusus terhadap persoalan perempuan, tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI). Jelas belum ada wacana hak kesehatan
reproduksi dan seksual di Indonesia, kala itu. Tetapi para pendiri
yakin benar, perempuan harus bebas dari kematian yang diakibatkan
oleh takdirnya, memiliki rahim, mengalami menstruasi, sehingga
memungkinkan untuk mengalami kehamilan. Terlalu muda menikah, terlalu
sering melahirkan, kekurangan gizi bagi perempuan, sebagian faktor
penyebab perempuan harus kehilangan nyawa dari proses kehamilan dan
persalinannya. Karenanya, keluarga harus melakukan perencanaan agar
perempuan tidak harus mengalami kematian.

Read More

Kenapa Orang Lanjut Usia Bunuh Diri?

Dalam waktu dua hari (16/17 Desember 2008), di Gunungkidul, tiga
orang lanjut usia melakukan tindak bunuh diri, dua orang laki-laki
lanjut usia berusi 86 tahun dan 1 perempuan berusi 75 tahun. Banyak
hal bisa dikritisi berkaitan dengan tragedi kemanusiaan ini.
Setidaknya, bisa kita soroti pada tiga level persoalan mendasar.
Masing-masing level harus bisa menjadi titik sumbu untuk melihat
berbagai persoalan berkaitan dengan masalah yang dihadapi orang-orang
lanjut usia. Tentu saja, situasi yang dihadapi oleh kelompok miskin,
seperti di Gunungkidul ini.

Read More